SURABAYA, KOMPAS - Sampai pukul 20.00 Minggu (19/8/2018), 29 warga Hulaan, Menganti, Gresik, Jawa Timur, masih dirawat di RSUD Dr Soetomo, Surabaya. Mereka keracunan minuman oplosan beralkohol. Tiga orang lain, termasuk peracik minuman, tewas.
Berdasarkan data Polda Jawa Timur, tiga korban tewas adalah Fendi Pradana (19), Riko Yakob (23), dan Andik Christanto (25). Ketiganya meninggal dalam perawatan di Gresik dan telah dimakamkan. Keluarga menolak jenazah diotopsi. Tim penyidik Polres Gresik kesulitan mengungkap kasus.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan, pesta minuman oplosan bermula pada Kamis (16/8) petang. ”Menurut keterangan para saksi, yang ikut minum terus bertambah, berpindah lokasi, dan baru berhenti menjelang shalat Jumat,” ujarnya.
Dampak minum oplosan baru dirasakan pada Sabtu sore. Fendi dibawa ke RS Bhakti Dharma Husada, kemudian dirujuk ke RSUD Dr Soetomo. Dalam perjalanan, Fendi tewas. Jelang Sabtu tengah malam, Andik dibawa ke RS Islam Benowo, sedangkan Riko dibawa ke RS Surya Medika Laban. Nyawa Andik dan Riko juga tidak tertolong.
Kepala Polres Gresik Ajun Komisaris Besar Wahyu Sri Bintoro menjelaskan, pihaknya mengecek lokasi pesta minuman oplosan. Ada tiga lokasi, yaitu lapangan bola, waduk desa, dan warung di tepi jalan raya dekat lapangan timur Hulaan.
Barang bukti yang disita polisi ada campuran cukrik (arak jawa). Petugas juga menemukan botol merek Vodka. Petugas masih menyelidiki dan mengembangkan kasus, termasuk pemasok. ”Kandungan racun dalam tubuh korban diperiksa di laboratorium,” kata Wahyu.
Kasus tewasnya tiga warga akibat minuman oplosan dilaporkan Kepala Dusun Hulaan Imron Huda ke Polsek Menganti. Aparat desa dan Kepolisian Sektor Menganti mengumpulkan pemuda yang ikut minum oplosan untuk dibawa ke RSUD Dr Soetomo. ”Ada 29 pemuda. Rata-rata mengeluh mual, muntah, dan penglihatan kabur,” kata Imron.
Ayah Andik Christanto, Two Kriswanto (50), tak menyangka anak sulungnya minum minuman oplosan. Saat Andik mengeluh mual sambil memegangi perut, Two menduga gangguan lambung anaknya kambuh. Menurut tim dokter RS Islam Benowo, ada kebocoran pada lambung Andik.
Kepala Instalasi PKRS dan Humas RSUD Dr Soetomo Pesta Parulian mengatakan, para pemuda yang dirawat akibat minum oplosan berusia 18-25 tahun. Saat ini, kondisi mereka membaik. (BRO/ACI)