TARUTUNG, KOMPAS — Penerbangan internasional jurusan Bandara Sultan Abdul Aziz Shah di Selangor, Malaysia, menuju Bandara Internasional Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara cukup diminati. Keterisian kursi penerbangan perdana yang dilayani Malindo Air mencapai 52 persen. Dalam sepekan ke depan, lebih dari 40 persen tiket sudah terjual.
”Rute penerbangan Subang-Silangit ini cukup menjanjikan sebagai penopang pariwisata Danau Toba. Wisatawan Malaysia atau wisatawan asing yang sedang berlibur di Malaysia kini dapat mencapai kawasan Danau Toba dengan satu jam penerbangan,” kata Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Arie Prasetyo, saat dihubungi dari Medan, Sabtu (18/8/2018).
Arie mengatakan, dibukanya rute penerbangan langsung dari Malaysia ke Silangit untuk meningkatkan kunjungan turis asing ke kawasan Danau Toba. Penerbangan perdana dari Bandara Sultan Abdul Aziz Shah atau Bandara Subang menuju Bandara Silangit, Jumat (17/8/2018), pun sukses dilakukan.
Selain rute Subang-Silangit, saat ini juga sedang disiapkan rute Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Bandara Silangit. Rute penerbangan Kuala Lumpur-Silangit menurut rencana dilayani Air Asia dan terbang perdana pada 28 Oktober.
Arie mengatakan, dengan dibukanya dua rute penerbangan dari Malaysia, minat wisatawan asing untuk pelesiran ke Danau Toba akan meningkat karena akses yang semakin mudah. Setelah menempuh penerbangan satu jam menuju Bandara Silangit, wisatawan hanya butuh 15-20 menit ke destinasi perbukitan Huta Ginjang di Kabupaten Tapanuli Utara atau perbukitan Sipinsur di Kabupaten Humbang Hasundutan. ”Dari destinasi ini, wisatawan bisa menikmati pemandangan indah Danau Toba dari ketinggian,” kata Arie.
Beberapa destinasi lain juga mudah diakses dari Bandara Silangit seperti Museum TB Silalahi Centre, Pantai Lumban Bulbul, Pantai Parapat, dan kawasan wisata Tuktuk di Samosir. ”Pertunjukan seni tari dan seni musik tradisional juga akan digelar secara rutin,” kata Arie.
Menurut Arie, para wisatawan asing yang berkunjung ke Danau Toba umumnya mencari keindahan alam, udara sejuk, dan kekayaan budaya masyarakat. Mereka biasanya tinggal di kawasan Danau Toba selama tiga sampai empat hari.
Arie mengatakan, penerbangan Subang-Silangit dibuka empat kali dalam sepekan, yakni pada Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu. Penerbangan dari Subang berangkat pukul 13.45 waktu setempat dan dari Silangit pukul 14.50.
Arie mengatakan, penerbangan ini termasuk penerbangan berbiaya murah dengan harga tiket Rp 550.000 atau 189 ringgit Malaysia sekali perjalanan. Penerbangan yang menggunakan pesawat jenis ATR 72-600 berkapasitas 72 penumpang ini menargetkan wisatawan kelas menengah.
Eksekutif General Manajer Bandara Internasional Silangit Eri Braliantoro mengatakan, persiapan utama mereka dalam melayani penerbangan internasional tersebut adalah penyediaan layanan bea cukai, imigrasi, dan karantina. Layanan tersebut kini sudah ada di Bandara Silangit. Sebelumnya, pada penerbangan carter Singapura – Silangit selama tiga bulan pada akhir 2017, layanan tersebut sudah ada tetapi masih bersifat sementara.
Eri mengatakan, pihaknya saat ini sedang membangun terminal kedatangan yang baru untuk meningkatkan kapasitas bandara dari 500.000 penumpang per tahun menjadi 750.000 penumpang per tahun. ”Pertumbuhan penumpang di Bandara Silangit cukup pesat. Pada tahun 2017, jumlah penumpang mencapai 280.000 penumpang. Tahun ini kami perkirakan naik menjadi 450.000 penumpang,” kata Eri.
Untuk mengimbangi bertambahnya rute penerbangan, kata Eri, mereka juga sedang meningkatkan kapasitas apron (tempat parkir pesawat) dari tiga menjadi enam pesawat. Selain itu, mereka juga menambah landas hubung (taxiway) dari satu menjadi dua buah.
Landasan pacu juga akan diperlebar dari 30 meter menjadi 45 meter. ”Semua pengerjaan ini kami targetkan selesai akhir 2018. Sebelumnya, kami sudah selesai memperpanjang landasan pacu dari 2.400 meter menjadi 2.650 meter,” kata Eri.
Saat ini, rute penerbangan langsung yang dilayani dari bandara tersebut ialah Jakarta-Silangit dan Medan-Silangit.