Ruas Jayapura-Yalimo Menunjang Perekonomian di Pegunungan
Oleh
Fabio Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Jalan Trans-Papua yang menghubungkan Jayapura ke Yalimo sepanjang 407 kilometer dijadwalkan dapat difungsikan pada Oktober nanti. Infrastruktur vital ini akan menunjang pertumbuhan ekonomi di kawasan Pegunungan Tengah Papua.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Bidang Keuangan dan Aset Daerah Carolus Bolly seusai upacara peringatan HUT Ke-73 RI di Jayapura, Papua, Jumat (17/8/2018).
Carolus menilai, jalan ruas Jayapura-Yalimo ini sebagai bukti nyata program Nawacita, sekaligus menjadi kado peringatan HUT ke-73 RI bagi masyarakat Papua.
Ruas jalan tersebut akan menjadi urat nadi penunjang ekonomi di kawasan Pegunungan Tengah Papua. Kawasan itu sebelumnya banyak yang terisolasi karena ketiadaan jaringan jalan sehingga menyebabkan harga-harga barang tinggi.
”Jalan ini menyambungkan Jayapura hingga Jayawijaya yang menjadi pusat perekonomian di Pegunungan Tengah Papua. Masalah disparitas harga di kawasan itu bisa teratasi,” kata Carolus.
Ia pun berpendapat terwujudnya ruas jalan Jayapura-Yalimo sebagai sebuah sejarah baru. Selama puluhan tahun masyarakat setempat menantikan jalan yang menghubungkan kawasan pesisir dengan pegunungan tersebut.
”Aparat keamanan dan pemerintah daerah setempat harus memperketat pengawasan di jalan tersebut. Tujuannya agar infrastruktur tersebut tak disalahgunakan untuk penyelundupan minuman keras dan barang terlarang lainnya,” ujar Carolus.
Bupati Yalimo Lakius Peyon mengatakan, daerahnya akan mendapatkan dampak positif luar biasa pada sektor perekonomian saat jalan ini difungsikan. ”Yalimo akan menjadi pusat transit dari Jayapura ke kawasan Pegunungan Tengah Papua. Kami akan menyiapkan berbagai fasilitas untuk menyambut perubahan besar ini,” ujarnya.
Penyelesaian
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Papua (Jayapura) Saut Munthe mengatakan, ruas Jayapura-Yalimo akan difungsikan pada Oktober. Saat ini, dua kontraktor sedang menyelesaikan pekerjaan yang meliputi penggalian, penimbunan, dan pelebaran badan jalan.
Penyelesaian juga mencakup pekerjaan menurunkan kemiringan jalan dari 30 persen menjadi di bawah 20 persen. Pelebaran dan penurunan kemiringan jalan dilakukan agar jalan dapat dilewati kendaraan jenis truk dan mencegah kecelakaan.
”Terdapat dua paket pekerjaan yang tersisa untuk menuntaskan ruas jalan Jayapura-Yalimo. Setiap paket dengan panjang jalan 11,5 kilometer bernilai Rp 56 miliar,” ucap Saut.