AMBON, KOMPAS - Aparat kepolisian dibantu personel TNI menjaga lokasi meluapnya bahan bakar minyak jenis avtur di Terminal Bahan Bakar Minyak Wayame, Kota Ambon, Maluku, Rabu (15/8/2018). Penjagaan itu untuk mengantisipasi risiko kebakaran karena warga ramai mendatangi tempat itu, termasuk untuk mengambil tumpahan minyak.
”Kami mengantisipasi agar warga tidak melakukan hal-hal yang bisa menimbulkan kebakaran di lokasi, seperti membawa api, merokok, atau aktivitas lain terkait unsur api,” kata Kapolsek Teluk Ambon Inspektur Dua Jul Kaisupy saat dihubungi di Ambon, Rabu.
Avtur itu meluap dari salah satu tangki di terminal BBM Wayame di Kecamatan Teluk Ambon pada Rabu pukul 11.00 WIT. Warga sempat mengambil avtur yang meluber itu. Minyak ditampung di jeriken dan drum. Avtur itu mengalir ke sungai di sekitar terminal BBM.
Branch Manager Marketing Maluku PT Pertamina Donny Brilianto menyatakan, avtur meluber dari tangki karena keran terbuka, tetapi tumpahan itu tak ada lagi.
Unit Manager Communication and Corporate Social Responsibility PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII Eko Kristiawan menyatakan, luapan avtur terjadi sekitar satu jam. Setelah itu petugas menanganinya sehingga dipastikan tidak ada pencemaran ke lingkungan masyarakat.
Jalur air keluar dari terminal BBM juga telah dipulihkan dengan oil spill dispersant (pengurai minyak). Eko memastikan, pihaknya akan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab melubernya avtur tersebut dari tangki. Tangki tersebut sebetulnya dalam posisi tidak digunakan karena sedang dibersihkan.
Kepala Bagian Humas Pemprov Maluku Bobby Palapia menyatakan, PT Pertamina cepat menangani luapan avtur. PT Pertamina memasang alat di sungai sehingga tidak banyak minyak yang mengalir ke Teluk Ambon. ”Namun, tak terlalu banyak, kan, belum tentu artinya tidak ada (minyak mengalir ke teluk),” kata Bobby. (VDL)