PURWOKERTO, KOMPAS — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (13/8/2018), meresmikan bus transjateng yang menghubungkan Purwokerto dengan Purbalingga. Bus ukuran sedang dengan kapasitas maksimal 40 penumpang ini akan menghubungkan Terminal Bulupitu, Purwokerto, dengan Terminal Bukateja, Purbalingga.
”(BRT transjateng ini untuk) Kurangi kecelakaan yang ada di jalan kalau kita menggunakan kendaraan umum seperti ini. Kendaraannya bagus, bersih, nyaman, dan murah,” kata Ganjar, Senin di Terminal Bus Bulupitu.
Rute Purwokerto-Purbalingga ini akan dilayani dengan 14 bus. Sebanyak 7 bus akan berangkat dari Purwokerto dan 7 lainnya dari Purbalingga. Saat ini ada 43 shelter atau pemberhentian bus yang dipasang Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah dan 4 shelter yang dipasang Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas. Dari hasil kajian, total kebutuhan ada 75 shelter.
Bus sedang ini dapat mengangkut 40 orang dengan rincian 20 orang duduk dan 20 orang lainnya berdiri. Bus berpendingin ruangan ini dihiasi dengan gambar obyek wisata yang ada di sekitar Purbalingga dan Banyumas, seperti Baturraden, Owabong, serta di Jawa Tengah secara umum.
Tarif sekali perjalanan untuk pelajar, buruh, dan veteran Rp 2.000 jauh-dekat dan untuk umum Rp 4.000. Total jarak trayek dari Purwokerto-Purbalingga sepanjang 26,9 kilometer, sedangkan dari Purbalingga, yaitu dari Terminal Bukateja, sampai ke Terminal Bulupitu (Purwokerto) panjang trayek 39 kilometer.
Sebelumnya, Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Taryono mengatakan, angkutan umum massal berbasis bus (BRT) ini menggantikan angkutan kota, angkutan perdesaan, dan angkutan antarkota dalam provinsi yang trayeknya telah dibekukan.
”Dari empat angkutan kota digantikan satu bus ini. Tujuannya untuk mengurangi kemacetan, demi efisiensi, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dan memberikan kenyamanan,” kata Taryono.