BANYUWANGI, KOMPAS - Jumlah kunjungan wisata ke Banyuwangi, Jawa Timur, berpotensi meningkat menjadi 30.000 orang setahun. Itu terjadi seiring masuknya pesawat jenis Airbus dan peningkatan kemampuan bandara dalam waktu dekat.
Citilink menjadi maskapai pertama yang membawa pesawat jenis Airbus mendarat di Banyuwangi. Penerbangan pertama dilakukan Kamis (9/8/2018), mengangkut 155 penumpang dari Jakarta. Sebelumnya, penerbangan Citilink rute Jakarta-Banyuwangi pergi pulang dilayani Boeing 735 berkapasitas maksimal 120 orang.
Pada hari penerbangan pertamanya, Airbus meningkatkan jumlah penumpang mendarat di Bandara Banyuwangi. Bilarata-rata harian jumlah penumpang hanya 1.200 orang, Kamis lalu mencapai 1.417 orang. "Ini kali pertama penumpang di Bandara Banyuwangi lebih dari 1.400 orang," ujar Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Anton Marthalius di Banyuwangi, Jumat (10/8/2018).
Masuknya Airbus dengan kapasitas angkut maksimal 180 orang membuat ketersediaan kursi penerbangan bertambah.
Saat ini, kapasitas fasilitas bandara cukup untuk didarati pesawat jenis Airbus. Namun, kata Anton, fasilitas itu belum optimal. "Kekuatan landasan di Bandara Banyuwangi baru mencapai PCN (Pavement Classification Number) 37. Padahal, pesawat jenis Airbus memiliki ACN (Aircraft Classification Number) 45 saat kapasitas angkut maksimal," ungkapnya. PCN ialah kapasitas kekuatan lapisan landasan, sedangkan ACN syarat minimal yang diminta pesawat terhadap landasan yang akan didarati.
Menurut Anton, saat ini penerbangan dengan Airbus memang belum optimal. "Penerbangan dengan Airbus baru optimal setelah kami merampungkan penebalan yang ditarget selesai September. Setelah penebalan landasan, kapasitas landasan naik jadi PCN 56," ujarnya.
Direktur Niaga Citilink Andry Adrian mengatakan, pihaknya mengganti armada Citilink dari Boeing ke Airbus, karena melihat potensi dan tren pertumbuhan penumpang. Semula, maskapai itu hanya melayani satu penerbangan sehari lalu meningkat menjadi dua penerbangan per hari.
"Dari dua penerbangan menggunakan Boeing, tingkat keterisian kursi 90 persen. Itu alasan kami segera meningkatkan kapasitas jumlah penumpang menjadi Airbus 320 yang dapat mengangkut maksimal hingga 180 penumpang," katanya.
Bagi Citilink penggunaan Airbus juga menguntungkan karena lebih efesien dalam penggunaan bahan bakar. Airbus itu memiliki usia pakai lebih muda dibanding Boieng yang mereka pakai.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Yanuarto Bramuda menyambut baik beroperasinya Airbus milik Citilink yang melayani penerbangan rute Jakarta-Banyuwangi. Ia yakin dengan beroperasinya Airbus, maka kunjungan ke Banyuwangi meningkat drastis.
"Bila dalam satu hari ada peningkatan 200 penumpang, itu berarti jumlah kunjungan ke Banyuwangi bertambah 100 orang per hari pascaberoperasinya Airbus. Bila diakumulasi dalam setahun, berarti jumlah kunjungan ke Banyuwangi bertambah 30.000 orang per tahun. Jumlah itu gabungan dari wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara," ujarnya.
Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, tahun 2017 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 98.000 orang. Sementara, jumlah kunjungan wisatawan nusantara 4,8 juta orang.