SURABAYA, KOMPAS - Tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengirim tim ke Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk mengindetifikasi rumah korban gempa.
Tim Gabungan dari Departemen Teknik Sipil ini dikirim untuk membantu masyarakat setempat yang terdampak, termasuk merenovasi kembali. Paling tidak butuh waktu sepekan untuk menuntaskan persoalan terkait bangunan terutama rumah warga yang roboh setelah diguncang gempa.
Ketua Laboratorium Beton Teknik Sipil ITS, Priyo Suprobo di Surabaya, Senin (6/8/2018) mengatakan, Tim Gabungan yang dikirim merupakan bagian dari Pusat Studi Kebumian Bencana dan Perubahan Iklim (PSKBPI) ITS. Rencananya, dari 10 orang yang berada di PSKBPI ITS akan ada empat orang yang akan terjun langsung ke lapangan.
Probo menjelaskan tugas Tim Gabungan ITS membantu masyarakat setempat untuk mengevaluasi rumah-rumah mereka. Bangunan terutama rumah penduduk akan dipetakan antara yang layak atau tidak layak huni. Selain memetakan rumah yang perlu diperkokoh dan rumah masih berbahaya atau tidak boleh ditempati. "Di Lombok tim ITS akan menggandeng tim dari Universitas Mataram sebagai mitra dalam membantu masyarakat setempat,"kata mantan Rektor ITS ini.
Tim selama di Lombok tidak hanya membantu masyarakat setempat dalam mengevaluasi rumah-rumah mereka, tetapi juga ajang untuk membagi pengalaman, pengetahuan dan mensosialisasikan kepada masyarakat bagaimana tentang membangun rumah dengan struktur tahan gempa.
Tim gabungan dari Departemen Teknik Sipil ITS akan memberikan perangkat lunak atau software Rapid Visual Screening ITS (RV SITS) kepada tim dari Unram. Perangkat lunat itu berfungsi untuk mitigasi bangunan tahan gempa, yang bisa mengetahui konstruksi lemah terhadap gempa atau tidak.
Sementara itu, Faimun selaku Ketua Tim Gabungan tersebut berharap, alat tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat di sana melalui Unram sebagai perwakilan atas hibah software tersebut. Karena perangkat lunat itu harus dijalankan oleh ahli, jadi tidak bisa masyarakat langsung yang mengoperasikan.
Tim Gabungan ITS ini rencana diberangkatkan Rabu (8/8/2018, karena saat ini pihak ITS masih menunggu konfirmasi pasti dari Unram untuk mendampingi. Saat ini tim Unram masih berfokus dengan keluarga mereka masing-masing di sana.