MALANG, KOMPAS — Ramainya kunjungan wisata ke Malang Raya membuat investor masih berminat membangun hotel di Kota Batu, Jawa Timur. Tradisi Ngeruwak Bhuwana dilakukan pada Jumat (27/7/2018) untuk menandakan bakal hadirnya hotel bernuansa Bali di Kota Batu.
Hotel bernuansa Bali itu adalah Hotel Ubud Batu. Hotel ini menurut rencana dibangun enam lantai dengan 132 kamar di atas lahan seluas 1.500 meter persegi.
Pada Jumat diadakan peletakan batu pertama Hotel Ubud Batu yang dipimpin pemangku Gde Wayan Maruta. ”Tradisi ini di Bali disebut Ngeruwak Bhuwana. Ini wujud pendekatan diri serta memohon wara nugraha dari Sang Widhi Wasa agar terjadi keseimbangan manusia dengan penciptanya, manusia dengan manusia, dan manusia dengan sekitarnya,” kata pemilik Hotel Ubud, I Gde Mastra.
Gde Mastra berharap pembangunan hotel selesai dalam waktu 10 bulan sehingga pada Idul Fitri 2019 hotel itu sudah bisa menerima tamu.
”Kami berharap dengan hadirnya hotel ini dapat bermanfaat kepada masyarakat sekitar, Pemkot Batu, dan masyarakat Jatim. Harapannya hotel ini juga dapat meningkatkan wisatawan dari Bali khususnya dan masyarakat pada umumnya,” kata Gde Mastra.
Wisatawan Bali menurut dia akan menjadi pasar terbesar karena di Kota Batu terdapat pura di Gunung Arjuna. Selain itu, di Kabupaten Lumajang juga terdapat Pura Semeru. Dan, di Kabupaten Banyuwangi ada Pura Blambangan.
”Semoga saja nantinya wisatawan Bali tidak hanya akan melakukan wisata religius, tetapi juga wisata pada umumnya di Kota Batu. Semoga saya bisa berkontribusi untuk Kota Wisata Batu,” kata Gde Mastra.
Selain menyasar wisatawan Bali, Gde Mastra memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Kota Batu akan semakin tinggi. Hal itu didukung dengan segera terealisasinya Tol Pandaan-Malang.
Gde Mastra menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemkot Batu atas dukungan kepadanya. Ia tidak menyangka izinnya cepat terbit, hanya dalam waktu tidak lebih dari dua bulan.
”Ini luar biasa. Izin untuk RT dan RW juga hanya butuh waktu dua jam. Untuk camat, SKPD, amdal, dan semuanya lancar jaya. Semua sesuai ketentuan. Ini membuktikan investor sangat dimudahkan berinvestasi di Kota Batu,” katanya.
Menanggapi peletakan batu pertama pembangunan hotel baru di Kota Batu itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan bahwa sinergi antara masyarakat, swasta, dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk terus memajukan Kota Batu sebagai kota wisata.
”Menurut presiden, pariwisata adalah andalan bisnis masa depan, ketika hasil-hasil tambang mulai habis. Efek domino sektor wisata pun luar biasa di antara bisnis lain. Itu sebabnya, mari kita bersinergi. Bukan hanya pemerintah yang menggarap sektor wisata, melainkan juga pengusaha dan masyarakat,” katanya.