MALANG, KOMPAS — Alumni Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang akan bekerja selama lima tahun di Jepang dengan gaji sekitar Rp 25 juta per bulan. Hal itu merupakan hasil program kerja sama pengiriman tenaga kerja alumni Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMM di beberapa rumah sakit naungan Mate Care Jepang.
Program tersebut akan dimulai Juli 2018. Lulusan UMM tersebut awalnya akan mengikuti kelas persiapan untuk memenuhi standar bahasa Jepang. Pada awal 2019, nantinya para alumni Program Studi D-3 Ilmu Keperawatan dan S-1 Ilmu Keperawatan akan mulai bekerja di sejumlah rumah sakit mitra Mate Care yang bergerak dalam bidang perawatan lansia.
Direktur Mate-Care Jepang Kamimura Yoichiro menyampaikan bahwa saat ini Jepang sedang kekurangan banyak tenaga kerja di beberapa bidang pekerjaan, di antaranya keguruan, teknik perkapalan, teknik informatika, pariwisata dan kesehatan.
Oleh karena itu, peluang kerja, khususnya bagi alumni Ilmu Keperawatan UMM, terbuka lebar. Khusus pada kontrak kerja sama ini, nantinya para alumni Ilmu Keperawatan UMM akan bekerja selama lima tahun di Jepang dengan gaji sekitar Rp 25 juta per bulan.
”Kami sudah melakukan banyak kerja sama. Namun, saya sangat bangga dan kagum dengan kesungguhan UMM dalam mengembangkan peluang pekerjaan bagi alumninya,” ujar Yoichiro, Rabu (25/7/2018), di Malang.
Dekan Fikes UMM Faqih Ruhyanudin menuturkan, dalam menyambut kerja sama ini, pihaknya tidak main-main melakukan persiapan, baik berupa keilmuan maupun praktik di lapangan. ”Kami juga ada mata kuliah Keperawatan Gerontik dan mata kuliah lain yang secara khusus mempelajari tentang lansia,” katanya.
Selain berharap para alumninya dapat menimba banyak ilmu dan sukses berkarier di Jepang, Faqih secara umum berharap perawat alumni UMM ini dapat meningkatkan kompetensi di tingkat internasional.
”Selain bahasa, sebelum bekerja nantinya mereka akan diajari budaya hingga cara penggunaan ala-alat kesehatan berstandar Jepang. Tidak hanya sekadar memelajari ilmu, tetapi mereka juga belajar hal-hal lain,” katanya.
Faqih menambahkan, melalui berbagai upaya yang dilakukan, Fikes UMM saat ini medapat kepercayaan yang cukup besar dari masyarakat. Hal tersebut tak lain lantaran secara akreditasi fakultas yang terdiri dari Prodi Farmasi, D-3 Ilmu Keperawatan, S-1 Ilmu Keperawatan dan Fisioterapi ini sudah cukup bagus.
”Dari evaluasi pembimbing di lapangan, mahasiswa-mahasiswa UMM yang praktik di rumah sakit dan puskesmas secara skill dan attitude bagus. Ini menjadi daya tarik tersendiri,” katanya.
Selain Ilmu Keperawatan, Fikes UMM juga terus meningkatkan kualitas alumninya di Prodi Farmasi. Pada penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2018/2019, UMM kebanjiran peminat pada prodi tersebut.