PALANGKARAYA, KOMPAS — Harga daging ayam di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, melonjak dari harga normal Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 45.000 per kilogram. Pasar penyeimbang dinilai tidak efektif merangsang harga agar kembali normal.
Nurlailah (47), pedagang daging ayam ras di Pasar Besar, mengatakan, kenaikan harga terjadi karena dirinya membeli dengan harga tinggi dari pemasok daging. Ia membeli daging ayam ras dengan harga Rp 42.000 per kg.
”Dari pemasok daging harganya sudah tinggi. Jadi, mau tidak mau, jual dengan harga segitu,” ujar Nur, di Palangkaraya, Jumat (20/7/2018).
Nur mengatakan biasa mendapatkan pasokan daging dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Setiap hari ia membeli 15-20 ekor ayam. Namun, dengan harga yang tinggi, ia hanya mampu membeli 10 ekor ayam.
Nur menjual lima ayam utuh dan lima lagi sudah dalam keadaan dipotong-potong. ”Takutnya, kalau beli banyak-banyak, nanti tidak terjual semua, apalagi harganya naik,” ucapnya.
Berdasarkan pantauan di Pasar Besar dan Pasar Kahayan, Palangkaraya, harga tidak banyak berbeda. Di Pasar Kahayan, daging ayam potong dijual dengan harga Rp 47.000 per kg. Pasalnya, sebagian besar pedagang di pasar itu mengambil pasokan daging dari Pasar Besar sehingga menjualnya dengan harga lebih mahal meski jarak kedua pasar tersebut tidak sampai 5 kilometer.
Pemerintah Provinsi Kalteng sudah mengantisipasi lonjakan harga dengan membuat pasar penyeimbang yang menjual barang kebutuhan pokok dengan harga murah. Akan tetapi, dua hari sejak Lebaran hari pertama, pasar tersebut tidak buka.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Kalteng Jenta mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan dinas peternakan untuk mendapatkan pasokan dari kandang penyangga. ”Ayam dari kandang penyangga akan dijual di pasar penyeimbang dengan harga yang lebih murah,” ujarnya.
Sebelum Lebaran, stok ayam di kandang penyangga mencapai 25.000 ekor. Namun, hingga Lebaran usai, hampir seluruh pasokan sudah terjual habis dengan harga murah. Apalagi saat Lebaran, harga daging ayam pernah mencapai harga Rp 60.000 per kg.
Kandang penyangga hanya ada di Palangkaraya di dekat Stadion Sanaman Mantikei, Jalan Ahmad Yani. Di pasar ini, daging ayam dijual dengan harga Rp 40.000 per kg.
Namun, pasar ini hanya buka hingga pukul 09.00 WIB karena banyak barang yang langsung ludes terjual. Sedikitnya tiga pedagang daging ayam di pasar ini juga tidak lagi berjualan pada sore hari sehingga masyarakat pun berbelanja di pasar.
”Harganya memang lebih murah, tetapi pasokan sedikit. Jadi, kalau kami butuhnya pas sore, tetap harus ke pasar yang harganya lebih mahal,” ujar Yulinda (34), ibu rumah tangga asal Pahandut, Palangkaraya.