Sail Indonesia Moyo-Tambora Siap Digelar di Sumbawa
Oleh
KHAERUL ANWAR
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Kendati beberapa fasilitas pendukung masih dalam proses akhir, Kementerian Koordinator Kemaritiman bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa siap menjadi tuan rumah Sail Indonesia Moyo-Tambora 2018 yang dipusatkan di Kabupaten Sumbawa.
”Kami dan semua elemen di Kabupaten Sumbawa siap melaksanakan Sail Indonesia Moyo-Tambora. Ada prasarana jalan yang belum rampung, tetapi harus diselesaikan Agustus mendatang,” kata Agus Purwoto, Sekretaris Kemenko Kemaritiman dalam rapat persiapan, Selasa (3/7/2018), di Mataram, Lombok, kepada pers.
Menurut Agus, Sail Indonesia Moyo-Tambora ini dirintis pada 2015 dan dananya sudah dipersiapkan. Hanya saja, peluang melaksanakannya baru pada 2018. Kementerian dan lembaga bersinergi untuk mengangkat potensi pariwisata daerah demi terselenggaranya perhelatan itu.
Fasilitas yang belum rampung antara lain jalan sepanjang 400 meter di area Pelabuhan Badas, Sumbawa, dari pintu masuk ke ruang parkir. Pelabuhan menjadi tempat bersandar yacht peserta.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa H Rasyidi mengatakan, kabupaten itu siap menjadi tuan rumah tahun 2017. Karena persoalan kerbersihan lingkungan, Rally Sail saat itu dibatalkan.
Karena tidak mau gagal lagi, pihaknya telah menyiapkan beberapa kegiatan di beberapa lokasi, seperti Pelabuhan Badas, Pantai Saliper Ate, untuk acara kuliner dan Teluk Saleh sebagai acara puncak peserta yacht. ”Masyarakat Kabupaten Sumbawa antusias dan well come menyambut event ini,” ujar Rasyidi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumbawa, kepada Kompas, mengatakan telah membenahi prasarana jalan. Misalnya, penambalan jalan rute Pelabuhan Poto Tano (Sumbawa Barat)-Sumbawa Besar (ibu kota Kabupaten Sumbawa). Begitu pula titik jalan di wilayah Kecamatan Alas yang semula bergelombang kini sudah datar setelah melalui proses perbaikan.
Sail Indonesia Moyo-Tambora 2018 berlangsung pada 9-22 September 2018, diikuti banyak negara. ”Saat ini, informasi dari VIC di Jakarta yang sudah terdaftar sebanyak 140 peserta,” ujar HM Faozal, kepala dinas pariwisata.
Ada 17 agenda yang disiapkan guna meramaikan acara itu, seperti Maritim Expo, Culture Performance Moyo Tambora, Festival Budaya, International Tenun Festival dan Barapan Kerbau, Dialog Budaya Maritim, Parade 1.000 Perahu Tradisional, Moyo-Tambora Fun Run, Investment Forum dan Bersih Pantai di Kabupaten Sumbawa.
Kemudian, International Surfing di Pantai Lakey, Kabupaten Dompu, dan International Paragliding Competition di Desa Mantar, Sumbawa Barat. Adapun aksi kebersihan pantai dilakukan di kawasan Pantai Seliper Ate, Sumbawa Besar. Transplantasi terumbu karang dan pelepasan tukik penyu digelar di Pulau Satonda, Dompu, selain Seminar Internasional Asia Pasifik Geopark Network di Mataram, Lombok.
Rute International Yacht ini adalah Darwin (Australia) dan Auckland (Selandia Baru)-Labuhan Bajo-Komodo (Nusa Tenggara Timur)- Pelabuhan Sape (Bima)-Teluk Bima (Kota Bima) sebagai home base I-Teluk Saleh-Selat Alas (Sumbawa). Lalu, peserta dari negara Asia menempuh rute Selat Malaka.
Peserta berangkat pada 30 Juli 2018 dari Darwin dan Auckland dan tiba pada 8 September di Teluk Saleh, tempat acara puncak, setelah berkumpul di Labuhan Bajo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Saat acara puncak digelar pengibaran bendera Merah Putih di pesisir Teluk Saleh, dasar laut Pulau Moyo, dan di puncak Gunung Tambora. Bendera sepanjang 73 meter menandai Hari Ulang Tahun Ke-73 RI. Para peserta juga berlayar ke Lombok dan mengakhiri pelayaran di Labuhan Bajo sebagai home base III.