Dua Korban Tabrakan Perahu Cepat Ditemukan Meninggal
Oleh
Lukas Adi Prasetya
·2 menit baca
NUNUKAN, KOMPAS — Pencarian korban tabrakan perahu cepat di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah Nunukan, Kalimantan Utara, dilanjutkan Selasa (3/7/2018), atau hari kelima. Dua korban hilang ditemukan dalam kondisi meninggal. Masih dua korban lain yang dicari.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A (Basarnas) Balikpapan Octavianto mengatakan, kedua korban ditemukan Selasa siang. Korban teridentifikasi atas nama Sebastian Yulius (6) dan Merry Imaculatta Soline Kelen (23).
Kedua korban ditemukan SAR gabungan di perairan Karang Unarang, Sei Pancang, Sebatik, atau tidak jauh dari lokasi tabrakan. Kedua jenazah korban segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Nunukan untuk keperluan identifikasi dan visum, yang membuktikan korban bernama Sebastian dan Soline.
Disampaikan juga, operasi pencarian para korban juga dibantu pihak SAR Malaysia. Mereka menyisir lokasi perairan wilayah Tawau, Sabah, Malaysia. Masih ada dua korban hilang, yakni Celin Waton (4) dan Kamarul alias Olong, pengemudi perahu cepat. Jumlah korban yang meninggal, hingga Selasa malam, dinyatakan delapan orang.
Jumat malam pekan lalu, dua perahu cepat tak berlampu bertabrakan di perairan Sei Nyamuk, Sebatik, Nunukan, yang merupakan perairan perbatasan. Perahu cepat yang melaju dari Tawau ke Pulau Sebaik pun pecah dan menceburkan penumpangnya yang sebagian besar tenaga kerja Indonesia ilegal ke laut.
Sementara itu, perahu cepat satunya tidak pecah dan langsung kabur memasuki perairan Malaysia. Polres Nunukan masih menelusuri kasus ini dan hingga Selasa ini, atau hari kelima, belum ditetapkan tersangka.
Meski demikian, secara terpisah, Kepala Bagian Humas Polres Nunukan Inspektur Satu M Karyadi mengatakan, pihaknya sudah menahan kru kapal cepat dan pemilik perahu cepat untuk keperluan pemeriksaan.