SIDOARJO, KOMPAS — Bandar Udara Juanda Surabaya menyiapkan area parkir untuk mengantisipasi pengalihan pendaratan pesawat komersial dari Bandara Ngurah Rai menyusul terjadinya erupsi Gunung Agung di Bali. Pengelola menyiapkan apron atau area parkir yang mampu menampung hingga 12 pesawat.
Communication and Legal Section Head Bandara Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro mengatakan, 12 pesawat yang mampu ditampung terdiri dari enam pesawat berbadan lebar (wide body) dan enam pesawat narrow body.
”Bandara Juanda sudah menyiapkan semua fasilitas untuk menampung pesawat yang divert,” ujar Yuristo.
Ia menyebutkan, 13 penerbangan dari Bandara Juanda Surabaya menuju Bandara Ngurah Rai dibatalkan menyusul terjadinya erupsi Gunung Agung di Bali. Pihak maskapai tidak menyediakan pengembalian tiket sebagai kompensasi pembatalan penerbangan.
Ke-13 penerbangan yang terdampak itu adalah 4 penerbangan Citilink, 4 penerbangan Lion Air, 2 penerbangan Garuda Indonesia, serta Batik Air, Nam Air, dan Sriwijaya Air masing-masing 1 penerbangan.
”Selain itu, ada satu penerbangan Garuda Indonesia rute Surabaya-Banyuwangi yang kembali ke Bandara Juanda,” ucap Yuristo.
Yuristo menambahkan, total ada 32 penerbangan dari Surabaya ke Bali dan sebaliknya. Erupsi Gunung Agung menyebabkan Bandara Ngurah Rai di Bali ditutup untuk sementara waktu. Akibatnya, ribuan penumpang menumpuk di ruang tunggu Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Juanda.
Sebagian penumpang masih mengurus pembatalan tiketnya. Sementara sebagian lainnya mengaku bingung menyikapi pembatalan penerbangan mereka, apakah melanjutkan perjalanan lewat jalur darat atau menunda rencana kepergian ke Bali.
Rivana, salah seorang penumpang, mengatakan bisa menerima pembatalan penerbangan karena terjadinya bencana alam. Dia memutuskan melakukan pengembalian tiket kepada maskapai dan menunda rencana kepergiannya ke Bali.