MALANG, KOMPAS — Malang Corruption Watch akan memantau potensi politik uang menjelang Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Jawa Timur, yang tinggal tiga hari lagi. Menurut MCW, berdasarkan pengalaman, praktik politik uang dalam pilkada bisa saja terjadi.
Koordinator MCW M Fahrudin Andriansyah, Minggu (24/6/2018), mengatakan, pemantauan difokuskan di wilayah Kota Malang yang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah serentak. Selain terhadap pemilihan wali kota dan wakil wali kota, pemantauan juga dilakukan terhadap Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.
”Fokus pemantauan pada politik uang, tetapi pelanggaran yang lain juga dipantau,” katanya.
Untuk kegiatan pemantauan, MCW akan melibatkan mahasiswa dan masyarakat umum. Kegiatan pemantauan akan dilakukan mulai H-2 pilkada.
Pilkada Kota Malang diikuti tiga pasang calon. Mereka adalah Yaqud Ananda Gubdan-Ahmad Wanedi yang diusung PDI-P, PAN, PPP, Hanura, dan Nasdem; pasangan petahana M Anton-Syamsul Mahmud yang diusung PKB, Gerindra, dan PKS; serta Sutiaji-Sofyan Edy Jarwoko yang diusung Golkar dan Demokrat.
Dari tiga pasang calon yang bertarung, dua calon tengah menjalani proses hukum dugaan suap pembahasan APBD Perubahan Kota Malang Tahun Anggaran 2015 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi bersama sejumlah anggota DPRD Kota Malang.