PURWOKERTO, KOMPAS Sungai Prukut di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kembali keruh, Kamis (21/6/2018). Keruhnya air diduga akibat material lumpur dari proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi di lereng Gunung Slamet yang terbawa hujan deras. PT Sejahtera Alam Energy, sebagai pelaksana pembangunan proyek pembangkit listrik, masih menginvestigasi penyebab keruhnya air sungai tersebut.
”Tahun lalu ikan di kolam banyak yang mati karena air sungai keruh,” kata Kasmin (54), warga Desa Panembangan, Kamis. Air Sungai Prukut menjadi sumber air kolam warga.
Kasmin mengatakan, air sungai tersebut mulai keruh sejak Rabu (20/6) malam karena hujan deras mengguyur sejak Rabu siang sekitar pukul 14.00 hingga Kamis dini hari dengan intensitas bervariasi mulai gerimis hingga hujan deras.
Dari pantauan Kompas, air Sungai Prukut berwarna coklat kekuning-kuningan dan cukup kental atau pekat. Air keruh itu juga masuk ke saluran irigasi tersier.
Kepala Desa Karangtengah Rusdi Mulyanto juga menyampaikan, ada sekitar 50 kolam ikan warga yang airnya ikut keruh.
Direktur PT Sejahtera Alam Energy (SAE) Bregas H Rochadi mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi penyebab keruhnya air sungai tersebut. ”Yang pasti ada hujan besar dan cukup lama semalam. Kami belum kerja full kemarin. Jadi ini sesuatu yang di luar pengamatan kami. Tunggu hasil investigasi,” kata Bregas.
Pada Januari 2017, antisipasi penanganan lumpur oleh PT SAE kurang optimal sehingga saat pembukaan lahan, lumpur dari permukaan tanah banyak yang larut terbawa ke sungai di Cilongok sehingga menjadi keruh. PT SAE telah membuka lahan seluas 45 hektar di wilayah selatan lereng Gunung Slamet antara lain untuk akses jalan, landasan sumur atau well pad, dan embung seluas 1,5 hektar untuk keperluan pengeboran.
PT SAE kemudian membuat drainase sementara dan beberapa saringan untuk meminimalkan larutnya lumpur ke sungai. Terhadap warga terdampak air keruh, PT SAE juga mendistribusikan air bersih serta membangun jaringan pipa air bersih.
Ditargetkan pembangkit listrik tenaga panas bumi ini dapat menghasilkan listrik 220 MW (megawatt) dan beroperasi pada 2020.