Benahi Infrastruktur dan Percepat Hilirisasi Industri
Oleh
Rhama Purna Jati
·3 menit baca
PALEMBANG,KOMPAS -- Perbaikan dan pemerataan pembangunan infrastruktur, dan percepatan hilirisasi industri menjadi fokus kerja empat pasangan calon gubernur Sumatera Selatan. Bahkan beberapa pasangan calon menargetkan waktu hingga dua tahun untuk merealisasikan program tersebut.
Hal ini mengemuka dalam debat publik Pilgub Sumatera Selatan yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum Sumatera Selatan di Palembang, Kamis (21/6/2018) malam. Keempat pasangan calon mengupayakan pemerataan pembangunan dengan sejumlah strategi.
Pasangan nomor urut 1 Herman Deru-Mawardi Yahya mengatakan, pemerintah sumatera selatan saat ini hanya terfokus untuk membenahi kota Palembang tapi melupakan pembangunan di 17 kabupaten/ kota di Sumatera Selatan.
"Memang Palembang menjadi wajah Sumatera Selatan. Namun, kalau wajah dirias tetapi tangan dan badan panuan, tentu tidak baik,"ucapnya.
Ke depan, ujar Herman, pihaknya akan memperkuat sinergitas bersama dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk memperbaiki jalan provinsi dan kabupaten. "Kami akan merealisasikannya dalam waktu satu tahun," ucap Herman.
Selain itu, perbaikan infrastruktur juga akan ditekankan di bidang pertanian terutama untuk irigasi dan juga peremajaan lahan sawit dan karet. "Dengan perbaikan ini, maka perekonomian masyarakat dapat ditingkatkan,"ungkapnya.
Adapun untuk pasangan calon nomor 2, Saifudin Aswari Rivai- Muhammad Irwansyah menekankan pada koordinasi dengan pemerintah kabupaten.
"Gubernur tidak punya wilayah, tapi bupati dan Wali kota-lah yang memilikinya. Untuk itu, memperkuat koordinasi bersama pemangku kepetingan terkait tentu menjadi solusinya," ujar Saifudin.
Dengan memperbaiki infrastruktur terutama memperbaiki jalan, maka kesenjangan dapat dikikis. Petani komoditas unggulan pun dapat menjual produknya dengan lebih mudah.
Pasangan calon nomor III, Ishak Mekki- Yudha Pratomo juga memberikan janji akan memperbaiki jalan provinsi dalam waktu satu tahun. Adapun jalan kabupaten dapat diselesaikan dalam 75 persen. Anggaran untuk perbaikan infrasturktur dilakukan dengan optimalisasi anggaran daerah serta efisiensi perjalan dinas.
Selain jalan, pihaknya juga akan fokus untuk pembangunan transportasi kereta, dermaga serta pengembangan irigasi. Paslon Ishak-Yudha juga menekankan untuk percepatan 18 Proyek Strategis Nasional (PSN) di Sumatera Selatan.
Adapun pasangan nomor IV Dodi Reza Alex-Giri Ramanda juga menargetkan waktu dua tahun untuk memperbaiki infrastruktur jalan. Saat ini, ada sekitar 1.513 kilometer jalan yang ditangani oleh pemerintah provinsi. Dari panjang jalan tersebut, sekitar 8 persen mengalami kerusakan.
Untuk membenahi jalan tersebut, pihaknya akan menekankan pada inovasi pembiayaan daerah dan juga melibatkan sektor privat, obligasi daerah, dan inovasi pembiayaan lain. Apabila jalan provinsi sudah selesai, maka pemerintah provinsi akan turun tangan membantu pemerintah daerah untuk membenahi jalan kabupaten.
Adapun untuk jalan nasional, ucap Dodi, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat serta dengan DPR. Dodi yakin dapat merealisasikan hal tersebut karena pernah berada di badan legislatif selama 10 tahun.
Percepatan Hilirisasi Industri
Keempat pasangan calon juga mengedepankan untuk percepatan hilirisasi industri terutama untuk dua komoditas unggulan kelapa sawit dan karet. Paslon nomor 4, Dodi-Giri menekan pada pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api dan Tanjung Carat yang akan menjadi etalase dari produk hilir dari komoditas unggulan. Adapun untuk karet, pihaknya akan mengedepankan aspal karet untuk pembangunan infrastruktur jalan di Sumsel.
Adapun untuk Paslon nomor 2 Saifudin-Irwansyah mengatakan akan mempermudah izin pembangunan pabrik yang berkaitan dua komoditas unggulan di Sumatera selatan. Dengan percepatan hilirisasi diharapkan harga komoditas dapat meningakat.
Pengamat Politik dari Universitas Sriwijaya Joko Siswanto di Palembang mengatakan, keberadaan debat Pilgub yang digelar KPU Sumsel akan menjadi tolak ukur bagi pemilih untuk menilai setiap pasangan calon. “Dari debat tersebut akan diketahui tingkat intelektualitas, gaya kepemimpinan, dan juga emosional setiap pasangan calon,” kata dia.
Gaya bertutur, kesantunan, pemilihan kosa kata dalam menjawab pertanyaan dari panelis, dan emosi pasangan calon di atas panggung debat akan sangat diperhatikan oleh calon pemilih. “Itulah sebanya debat kali ini juga menjadi penentu untuk pemungutan suara 27 Juni nanti,” ungkapnya.