CIREBON, KOMPAS — Hingga Senin (18/6/2018) pukul 21.45, arus balik kendaraan arah Jakarta terus mengalir ke Tol Cikampek-Palimanan atau Cipali. Antrean kendaraan yang masuk ke gerbang Tol Palimanan mencapai sekitar 400 meter, tetapi mengalir.
Berdasarkan pantauan, 16 gardu, baik permanen maupun satelit, dibuka bagi kendaraan dari arah Jawa Tengah yang hendak masuk ke Tol Cipali. Transaksi menggunakan kartu pembayaran elektronik rata-rata memerlukan waktu sekitar 4 detik. Adapun bagi arus ke arah Jateng dibuka sebanyak tujuh gardu (dari total 10).
Andre Yulianto dari bagian Data dan Transaksi PT Lintas Marga Sedaya (LMS) menuturkan, peningkatan arus kendaraan ke arah Jakarta sebenarnya sudah tampak sejak Minggu. ”Hari ini arus mengalir pada malam hari. Kendaraan dari Jateng yang berangkat sore hari sampai di GT Palimanan malam,” katanya.
Menurut Andre, pihaknya juga mengatur alur kendaraan yang masuk ke Tol Cipali, mengingat ada kepadatan di sekitar area istirahat (rest area). Salah satunya dengan menutup 2 dari 16 gardu masuk GT Cipali agar lalu lintas bisa tertahan sehingga kendaraan di dalam tol bisa mengalir.
Sebelumnya, sejak siang, kepadatan terjadi di sekitar empat area istirahat di Tol Cipali, yakni Kilometer (Km) 164, 130, 102B, dan 86B. Padatnya area istirahat membuat kendaraan antre untuk masuk. Kondisi tersebut memengaruhi lalu lintas di ruas utama tol. Kecepatan hanya 20 km per jam.
Guna memecah kepadatan, polisi kemudian memberlakukan sistem satu arah atau one way, sepanjang 5 Km, dari Km 131 hingga Km 126. Kendaraan arah Jawa Tengah ditahan dan sebagian antrean arah Jakarta dialihkan ke jalur tersebut. Selepas itu, arus kembali lancar.
Kepala Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat Ajun Komisaris Besar Mahyudin mengatakan, kepolisian memberlakukan sistem satu arah saat diperlukan. Sebisa mungkin tidak mengeluarkan kendaraan ke jalur arteri.