Mantan Napi Terorisme Berharap Punya Wadah Ekonomi
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS — Sejumlah mantan narapidana terorisme dari Solo dan daerah sekitarnya berharap memiliki sebuah wadah untuk pemberdayaan ekonomi bagi mereka. Dengan wadah tersebut, para mantan narapidana terorisme dapat memiliki pekerjaan dan kehidupan baru selepas bebas dari hukuman penjara.
”Harapan kami bahwa ke depan kami mempunyai suatu wadah untuk mewadahi teman-teman (mantan napi terorisme) yang sudah bebas sehingga di masyarakat bisa eksis, bisa kembali ke masyarakat lagi dengan nyaman, dan mempunyai kehidupan yang baru. Bahwa wadah ini kami harapkan wadah yang baru dan menjadi wajah yang baru bagi teman-teman semua,” kata mantan narapidana terorisme kasus bom Bali I, Joko Tri atau Jack Harun, di sela-sela buka puasa bersama dengan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Selasa (12/6/2018). Acara ini juga dihadiri Kapolresta Solo Komisaris Besar Ribut Hari Wibowo.
Joko mengatakan, setelah keluar dari penjara, mantan napi terorisme banyak yang mengalami kebingungan karena tidak memiliki pekerjaan. Padahal, mereka ada yang memiliki istri dan anak. Tanpa ada solusi faktor ekonomi, mantan napi terorisme bisa kembali ke jaringan lama mereka dan terlibat dalam aksi terorisme lagi.
”Harapan kami dengan wadah ini, ini memberikan solusi, terutama ekonomi sehingga teman-teman yang sudah kembali ke keluarga, sudah kembali ke masyarakat menjadi nyaman,” katanya.
Menurut Joko, saat ini ada sekitar 25 mantan anggota napi terorisme dari Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang nantinya bisa bergabung dalam wadah tersebut. Gagasan ini diakuinya sudah relatif lama muncul. Namun, ide tersebut baru disampaikan kepada Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo belakangan ini.
”Kami lihat teman-teman yang sudah bebas ikut bermain kembali (terlibat aksi terorisme) karena keprihatinan ini kami sama teman-teman (punya gagasan) bagaimana kalau bikin wadah sehingga teman-teman yang keluar tidak susah dan mereka untuk kembali ke masyarakat lebih nyaman, lebih enak,” katanya.
Rudyatmo mengatakan, Pemkot Solo menyambut positif gagasan tersebut. Wadah itu bisa berupa yayasan atau bentuk yang lainnya.
Untuk menindaklanjuti ide tersebut, Pemkot Solo akan membahasnya lebih lanjut termasuk yayasan tersebut nantinya bergerak di bidang apa. Pemkot Solo siap memberikan pelatihan kerja dan pendampingan ekonomi.
”Nanti kami akan melakukan tindak lanjut dan koordinasi terus. Habis Lebaran akan ketemu lagi,” katanya.