Di Palangkaraya, Harga Sejumlah Bahan Pokok Mulai Naik
Oleh
Dionisius Reynaldo Triwibowo
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Harga sejumlah komoditas pokok di Kalimantan Tengah mulai naik menjelang Lebaran. Inspeksi mendadak akan terus dilakukan untuk memeriksa ketersediaan bahan pangan.
Rabu (6/6/2018) pagi, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kalimantan Tengah melakukan inspeksi mendadak ke beberapa pasar dan gudang Bulog Palangkaraya. Hasilnya ditemukan kenaikan harga pada daging ayam ras, telur ayam, dan cabai merah.
Sidak itu dimulai pada pukul 09.00 Wita di Pasar Besar Palangkaraya di Jalan Ahmad Yani. Dari Pasar Besar, rombongan menuju Pasar Kahayan dan mengakhiri sidak pada pukul 11.00 di gudang Bulog di Jalan Tjilik Riwut Kilometer 7,5.
Dari hasil sidak, ditemukan dua komoditas yang harganya mulai merangkak naik, yakni daging ayam ras dan telur ayam. Daging ayam yang harga normalnya Rp 30.000 per kilogram saat ini menjadi Rp 40.000 per kg di Pasar Kahayan. Untuk telur dari harga normal Rp 22.500 per kg naik menjadi Rp 30.000 per kg. Sementara cabai merah naik dari Rp 40.000 per kg menjadi Rp 60.000 per kg.
”Kenaikan bukan karena stok barang yang kurang, melainkan karena animo masyarakat menjelang Lebaran lebih tinggi untuk berbelanja,” ujar Kepala Perwakilan BI Kalteng Wuryanto.
Wuryanto menambahkan, untuk daging ayam masih terdapat 25.000 ekor di kandang penyangga. Selain itu, untuk komoditas lainnya, pihak pemerintah daerah biasanya meminta pasokan dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk memenuhi kekurangan.
”Kami mengimbau masyarakat supaya mengontrol belanjanya karena biasanya saat puasa belanja lebih banyak dibandingkan hari biasanya meski makan lebih sedikit,” kata Wuryanto.
Selain itu, kebutuhan beras di Kalteng juga masih mencukupi untuk 5,5 bulan ke depan. Berdasarkan data dari Bulog Divre Kalteng, stok beras masih 5.500 ton. Adapun untuk daging sapi masih tersedia 10.450 kg, tepung 3.240 kg, gula 426.516 kg, dan minyak goreng 63.886 liter.
”Stok masih aman sampai Lebaran selesai. Kami sudah menyiapkan semuanya untuk kebutuhan lima bulan ke depan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Kepala Bulog Divre Kalteng Faisal.
Tindak tegas
Kepala Polda Kalteng Brigadir Jenderal (Pol) Anang Revandoko yang ikut dalam inspeksi tersebut mengungkapkan, siapa pun yang terlibat penimbunan kebutuhan pokok masyarakat akan ditindak tegas. ”Seperti kasus penimbunan, itu jelas akan kami tindak tegas,” katanya.
Anang menambahkan, sampai saat ini, tahun 2018, belum ditemukan kasus penimbunan bahan pangan. Polisi masih akan terus mengawasi lokasi-lokasi yang disinyalir rawan penimbunan, seperti di pasar atau gudang distribusi.