CIREBON, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon bersama Polri menerjunkan enam anjing pelacak K9 di Stasiun Cirebon dan Stasiun Prujakan, Jawa Barat. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi peredaran narkoba dan bom di stasiun selama angkutan Lebaran kereta api pada 5-26 Juni 2018.
Anjing pelacak K9 tersebut beroperasi antara lain di ruang keberangkatan, ruang tunggu, dan tempat parkir di stasiun. Anjing pelacak tersebut dikendalikan oleh sejumlah polisi dari Polda Jabar.
”Untuk angkutan Lebaran tahun ini terdapat enam anjing pelacak K9. Ini lebih banyak dibandingkan angkutan Lebaran tahun lalu, sebanyak empat ekor K9,” ujar Deputi Vice President PT KAI Daop 3 Cirebon Wisnu Pramudyo setelah apel kesiapan angkutan Lebaran di Cirebon, Selasa (5/6/2018).
Peningkatan anjing pelacak K9, menurut Wisnu, dilakukan untuk mengantisipasi peredaran barang berbahaya, seperti narkoba dan bom. ”Kami ingin sukses menjaga keamanan penumpang kereta api. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak ada kejadian berbahaya di Stasiun Cirebon,” ujar Wisnu.
Menurut Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Krisbiyantoro, stasiun kereta merupakan ruang publik yang keamanannya harus dijamin. Apalagi, wilayah Daop 3 Cirebon yang membentang dari Stasiun Tanjungrasa (Subang) hingga Stasiun Brebes (Brebes) dilintasi hingga 160 kereta api per hari.
Untuk angkutan Lebaran kali ini, diperkirakan 141.424 penumpang menggunakan kereta api di Daop 3 Cirebon. Jumlah itu meningkat 4,4 persen dibandingkan dengan penumpang angkutan Lebaran tahun lalu.
”Kami juga memasang metal detector (pendeteksi alat metal) dan mirror detector di area parkir,” ujar Krisbiyantoro. Alat tersebut untuk mengantisipasi benda berbahaya, seperti senjata tajam, pistol, dan bom.