Longsor di Tambang Emas, Satu Korban Belum Ditemukan
Oleh
jean rizal layuck
·2 menit baca
TIM SAR MANADO
Regu penolong Tim SAR Manado, aparat TNI, dan Polri sedang berupaya mengevakuasi korban longsor di lokasi tambang emas Bakan, Bolaang Mongondow, Minggu (3/6/3018) malam.
MANADO, KOMPAS - Hingga Senin (4/6/2018) petang, upaya pencarian terhadap seorang penambang emas di Desa Bakan, Kecamatan Lolayang, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, belum membuahkan hasil. Sedangkan lima korban tewas telah dikuburkan pada Senin siang waktu setempat.
Regu penolong dari berbagai unsur masyarakat, aparat TNI dan Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow serta regu pencarian dan penyelamatan (SAR) Manado berkekuatan lebih 100 orang masih mencari korban hilang, yakni Molan Mamonto (55).
Lima penambang emas di Desa Bakan, Kecamatan Lolayang, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, ditemukan tewas pada Senin (4/6/2018) dinihari akibat tertimbun tanah longsor pada Minggu (3/6/2018) petang.
Sedangkan lima korban tewas tertimbun longsor yakni Rian Mamonto (28), Adi Mokodompit (26), Wiro Ketangrejo (26), Dodo Mamonto (45), dan Dudi Lenda (45). Mereka adalah warga Desa Bakan.
Para korban tewas sudah dimakamkan di pekuburan desa setempat diwarnai isak tangis keluarga Senin siang. Sejumlah warga menyebut saat longsor hujan sempat mengguyur wilayah Bakan selama satu jam.
Humas Tim SAR Manado, Verry Aryanto, menyebutkan, posisi Molan berada berjauhan dengan lima korban tewas yang ditemukan Senin dinihari. Peristiwa tanah longsor terjadi Minggu petang sekitar pukul 16.00 ketika tanah di perbukitan Bakan runtuh menimbun lokasi tambang emas.
Menurut Verry, upaya evakuasi para korban longsor dilakukan sekitar pukul 19.30 dengan menggunakan sejumlah alat berat. Dikatakan pihaknya menerima informasi dari masyarakat bahwa tanah longsor terjadi sekitar pukul 18.00. “Kami akan terus mencari korban hilang,” katanya.
Abdul Muim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow mengatakan, lokasi penemuan lima korban tewas berlangsung cepat setelah mendapat informasi dari warga yang menyaksikan musibah itu.
“Warga memberi informasi titik longsor menimbun para korban sehingga kami pun cepat menemukannya,” katanya.