LAMONGAN, KOMPAS — Dua bocah, Najib (10) dan Muhammad Abdul Kohar (9), warga Centini, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, tenggelam dan hilang di Bengawan Solo, sekitar 100 meter dari Bendung Gerak Sembayat pada Senin (4/6/2018). Sementara teman korban, Huda (9), selamat.
Kepala Seksi Tanggap Darurat dan Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lamongan M Muslimin menuturkan, awalnya korban jalan pagi seusai shalat Subuh. Salah satu korban, Kohar, memancing, tiba-tiba terpeleset. Najib berusaha menolong, malah keduanya tenggelam. ”Saksi Huda, tak berani menolong, lari memberi tahu warga,” kata Muslimin.
Kasus itu pun dilaporkan kepada Kepolisian Sektor Laren dan Polsek Widang. Saat ini ada tiga perahu karet mencari korban, yang merupakan siswa Madrasah Ibtidaiyah Toriqotul Hidayah Centini.
Kepala BPBD Tuban Joko Ludiyono berharap arus tidak deras sehingga pencarian tidak perlu jauh. Radius pencarian 100 meter dari titik tenggelam.
”Kami berkoordinasi dengan penjaga Bendung Gerak, buka satu pintu untuk mendorong agar muncul. Kami berharap sebelum ashar korban bisa ditemukan,” katanya didampingi Camat Widang Sartono dan Kepala Polsek Widang Ajun Komisaris Totok Wijanarko.
Kakek Kohar, Kasno, dan pamannya, Kasdullah, menuturkan, seusai shalat Subuh, Kohar sudah dilarang ayahnya, Karim (35), dan ibunya, Windariyani (28), saat pamit ke Bendung Gerak. Saat ayahnya tidur, temannya memanggil, Kohar pun ikut. ”Saya kaget, pukul tujuh saya dapat kabar, Kohar tenggelam,” kata Kasdullah.