MALANG, KOMPAS-Jalan tol Pandaan-Malang di Jawa Timur, yang saat ini masih dalam proses pengerjaan, akan digunakan sebagai jalan fungsional guna memerlancar arus lalu lintas selama Lebaran. Namun pemanfaatan tol ini masih bersifat situasional, tergantung dengan padat tidaknya kondisi lalu lintas di jalan arteri Surabaya-Malang.
Humas PT Jasa Marga (Persero) Tbk Pandaan-Malang Agus Tri Antyo, saat dihubungi Rabu (30/5/2018), mengatakan, mulai H-7 hingga H+7 Lebaran tol tersebut sudah bisa digunakan namun masih terbatas. Ruas yang digunakan meliputi Pandaan sampai Lemahbang di Kabupaten Pasuruan, dan Sumberwuni sampai Karanglo di Kabupaten Malang.
Pandaan-Lemahbang memiliki panjang 5 kilometer, sedang Sumberwuni-Karanglo 12 kilometer. Ruas jalan arteri Sumberwuni (Lawang) sampai Karanglo sendiri merupakan titik rawan macet menjelang Kota Malang dan Batu, terutama saat libur panjang akhir pekan oleh kendaraan wisatawan.
“Adapun pemanfaatannya dilakukan secara tentatif. Ketika lalu lintas padat dan arteri tidak bisa menampung kendaraan, maka tol akan difungsikan. Caranya dengan satu arah, misalnya, untuk H-7 sampai H tol difungsikan untuk kendaraan dari Surabaya ke Malang dan sebaliknya pada H sampai H+7. Pengaturannya nanti diserahkan ke Korps Lalu Lintas Polri dan Dinas Perhubungan,” katanya.
Kondisi tol yang nantinya dimanfaatkan secara fungsional masih beragam, ada jalan yang sudah berupa beton, persiapan pembetonan, dan jalan yang masih tanah. Kondisi permukaan jalan ini pula yang menjadi pertimbangan ruas mana saja yang bisa dipakai sebagai jalan fungsional, mengingat di beberapa tempat masih dilakukan pengerjaan termasuk pembuatan jembatan serta jalan layang dan under pass.
Pembangunan tol Pandaan-Malang baru rampung sekitar 52 persen. Ditargetkan pembangunannya sudah bisa selesai pada Bulan September-Oktober mendatang. Panjang Tol Pandaan-Malang mencapai 38,5 kilometer (km), terdiri atas Seksi I Pandaan-Purwodadi 15,475 km, Seksi II Purwodadi-Lawang 8,05 km, Seksi III Lawang-Singosari 7,1 km, Seksi IV Singosari-Pakis 4,75 km, dan Seksi V Pakis-Malang 3,113 km.
Berdasarkan pengamatan Kompas, Rabu siang, di Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, sejumlah pekerja terus merampungkan pembangunan jalan layang yang melintang di atas jalan desa. Fisik jalan layang sudah selesai, tinggal menyelesaikan saluran air di sisi kiri dan kanan jalan tol. Pengerjalaan dilakukan menggunakan sejumlah alat berat.
Bupati Malang Rendra Kresna membenarkan jika tol Pandaan-Malang sudah bisa digunakan pada Lebaran tahun ini meski pembangunannya belum selesai. “Berdasarkan informasi yang saya terima jalan tol ini nantinya bisa dipakai sebagai jalur alternatif apabila terjadi kemacetan di jalan utama Malang-Surabaya,” katanya melalui pesan singkat.
Jalan diperbaiki
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mempercepat sejumlah lelang dan proyek perbaikan infrastruktur jalan jelang Lebaran. Percepatan difokuskan pada perbaikan jalan berlubang di akses menuju sejumlah tempat wisata.
Proyek percepatan perbaikan jalan dan lelang dilakukan agar daya dukung infrastruktur lebih siap saat menghadapi lonjakan pengunjung. Segala perbaikan ditargetkan rampung H-3 sebelum lebaran.
“Percepatan dilakukan untuk seluruh jalan nasional, jalan provinsi maupun jalan kabupaten yang berada di wilayah Banyuwangi. Fokus perbaikan ada pada jalan yang berlubang,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Banyuwangi Mudjiono, Rabu (30/5).
Mudjiono mengatakan, perbaikan dilakukan kepada jalan-jalan dengan tingkat kerusakan rendah. Hasil pantauan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Banyuwangi menunjukkan kondisi jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten dalam kondisi masih baik dengan sejumlah kerusakan ringan.
Jalan dengan kondisi rusak berat hanya ditemukan di jalan antar desa. Sementara jalan-jalan poros mengalami kerusakan ringan dengan tingkat kerusakan maksimal 10 persen.
“Saat ini pengerjaan fisik jalan nasional sudah mencapai 40 persen. Proyek pengerjaan jalan, hanya sebatas tambal sulam jalan yang berlubang. Nantinya setelah hari raya, baru akan akan dilapis (overlay), Sehingga jalan yg bergelombang akan ditutup secara keseluruhan,” tutur Muji.
Selain perbaikan jalan, pembenahan infrastruktur juga dilakukan terhadap jembatan di Desa Secawan, Kabat. Jembatan yang selama ini menyempit, diperlebar setara dengan lebar jalan. Lebar jembatan yang semula hanya 5 meter, diperlebar menjadi 8 meter.
Sementara perbaikan jalan-jalan kabupaten difokuskan pada perbaikan akses menuju tempat wisata. Beberapa akses destinasi wisata yang diperbaiki misalnya, Pantai Bangsring dan Pantai Cacalan.
“Jalan Kabupaten menuju Pantai Bangsring yang selama ini kondisinya makadam, akan dilapis dengan aspal. Proyek peningkatan kapasitas jalan sepanjang 1 km dengan lebar 4 meter tersebut dianggarkan sebesar Rp 900 juta,” ungkap Mudjiono.
Dalam suatu kesempatan, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga meminta jajarannya untuk mempercepat lelang paket perbaikan jalan. Ia berharap, 1 minggu sebelum lebaran sudah tidak ada lelang melainkan.
“Percepatan pengerjaan infrastruktur jelang lebaran harus menjadi prioritas. Percepatan ini termasuk percepatan lelang proyek jalan yang menjadi akses wisata dan infrastruktur publik. Sebisa mungkin seminggu sebelum lebaran sudah tidak ada lelang melainkan pengerjaan,” ujar Anas.
Kendati dipercepat, Anas mengimbau agar semua pihak turut mengawasi pengerjaan perbaikan infrastruktur jalan. Ia berharap percepatan pengerjaan tidak membuat kualitas perbaikan jalan menjadi buruk.