KUPANG, KOMPAS Harga bahan pokok di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan sekitarnya relatif stabil. Ada kenaikan harga beberapa jenis bahan pokok, tetapi fluktuatif. Pemerintah Provinsi NTT bertekad meningkatkan produktivitas sejumlah komoditas pertanian dan peternakan, hasil budidaya masyarakat NTT.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sabtu (26/5/2018), mengatakan, dari pantauan di Pasar Kasih dan Pasar Oeba Kota Kupang, disimpulkan harga bahan pokok relatif stabil. ”Pedagang diminta tidak menaikkan harga kalau tidak perlu,” ujar Enggartiasto, yang didampingi Gubernur NTT Frans Lebu Raya.
Bahan pokok di Kota Kupang dan sekitarnya sebenarnya bisa diproduksi di NTT. Namun, jumlah produksinya terbatas, sementara permintaan tinggi. Tak pelak, harus didatangkan dari luar NTT, seperti Surabaya, Mataram, dan Makassar.
Harga relatif stabil antara lain untuk beras medium dengan harga terendah Rp 9.800 per kg dan tertinggi Rp 12.500 per kg. Harga beras premium Rp 13.000 per kg hingga tertinggi Rp 15.000 per kg. Harga daging sapi segar Rp 90.000 per kg. Kenaikan harga juga terjadi pada telur ayam, dari Rp 1.600 menjadi Rp 1.850 per butir. Harga daging ayam dari Rp 18.000 hingga Rp 24.000 per kg. Harga bawang putih dan bawang merah juga naik.
Enggartiasto dan rombongan menyelinap di sela-sela pedagang di Pasar Kasih dan Pasar Oeba. Ia menyapa pedagang dan meminta istrinya, Pegy Lukita, berbelanja beberapa komoditas, khususnya komoditas lokal, antara lain gula Rote atau gula Sabu, bawang putih, dan umbi kecil yang dikenal sangat pedas.
Suleha Jumari (45), pedagang ayam di Pasar Kasih, mengatakan, kenaikan harga daging ayam terjadi sejak dari pengusaha. Sebelumnya harganya Rp 16.000-Rp 18.000 per kg, tetapi dalam dua hari terakhir harganya naik jadi Rp 24.000 per kg.
”Saya tidak tahu apa alasan menaikkan harga. Harga pakan ternak stabil. Kemungkinan hanya spekulasi dari pengusaha ternak ayam. Karena itu, dengan kehadiran Pak Menteri, mudah-mudahan mereka bisa diundang untuk berbicara langsung. Peternak jangan lagi menaikkan harga,” tutur Jumari.
Frans Lebu Raya terus mendorong peternak dan petani agar meningkatkan hasil produksi mereka, terutama ayam potong, telur, daging sapi, bawang putih, bawang merah, cabai merah, dan sayur-mayur. Dana desa bisa didorong untuk meningkatkan produksi pertanian dan peternakan. (KOR)