CILACAP, KOMPAS — Banjir rob di Pekalongan, Jawa Tengah, membuat jajaran Lembaga Pemasyarakatan Pekalongan memindahkan 466 narapidana dari total 769 jumlah hunian ke lapas-lapas lain di wilayah Jawa Tengah. Sebanyak 331 narapidana di antaranya dipindah ke lapas di Nusakambangan, Cilacap, Jumat (25/5/2018)
”Langkah ini harus dilakukan karena seluruh kamar hunian di Lapas Pekalongan, termasuk tempat tidurnya, penuh digenangi banjir rob,” kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima, Jumat malam.
Utami menyampaikan, kondisi itu menyebabkan hunian kamar menjadi tidak layak. ”Ditambah lagi suplai air bersih dan MCK (mandi, cuci, kakus) terganggu. Tentunya kondisi saat ini di Lapas Pekalongan tidak memadai untuk membina narapidana,” kata Utami.
Selain Lapas di Nusakambangan, Rutan Salatiga, Rutan Batang, Lapas Slawi, Lapas Ambarawa, Lapas Kendal, dan Rutan Pemalang menjadi tujuan evakuasi narapidana dari Lapas Pekalongan. ”Sehabis Maghrib hari ini akan dipindahkan 20 narapidana lagi ke lapas Brebes,” kata Utami.
Sisa narapidana yang masih bertahan secara bertahap akan dipindahkan lagi ke beberapa lapas.
”Narapidana yang masih tinggal tetap ditempatkan di kamar hunian masing-masing, antisipasi kamar yang penuh air adalah dengan membentangkan sarung atau kain, dibuat seperti ayunan dan mereka tidur di atasnya. Bahkan, pada saat puncak rob Rabu kemarin, mereka tidur di atap kamar,” kata Pelaksana Tugas Kepala Lembaga Pemasyarakatan Pekalongan Bawono Ika.
Utami menambahkan, pihaknya akan intens berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Pekalongan untuk membantu proses relokasi dan pemulihan Lapas Pekalongan. Secara total Lapas Pekalongan akan dikosongkan hingga batas waktu yang sesuai untuk layak dihuni kembali.