Gereja di Manado Dijaga Aparat

MANADO, KOMPAS — Umat Kristiani di Manado, Sulawesi Utara, tetap menjalankan ibadah pada Minggu (13/5/2018) malam di gereja-gereja tanpa rasa takut. Meski demikian aparat keamanan terus berjaga di halaman gereja.

Dari pemantauan di beberapa gereja di Manado, umat Nasrani tampak leluasa ke gereja. Hal serupa juga terpantau di Kota Bitung, Kota Tomohon, serta Tahuna di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Fendi Tampi (48), warga gereja GMIM Getsemani Sario Kotabaru, Manado, menyatakan keprihatinan atas ledakan bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Akan tetapi, ledakan bom itu tidak menyurutkan ataupun membuat takut jemaat.

”Sama sekali kami tidak khawatir. Tadi saya lihat polisi berjaga di gereja ini,” katanya. Sejumlah warga di Minahasa dan Tahuna juga menyatakan hal sama.

Aparat keamanan yang berjaga di gereja tampak sigap mengawasi aktivitas di sekitar gereja yang dijaga. ”Tadi siang kami dapat perintah berjaga di setiap gereja di sini,” kata seorang petugas.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulut Brigadir Jenderal (Pol) Johni Asadoma mengatakan, pengamanan di gereja untuk mewaspadai gerakan teroris. ”Kehadiran polisi untuk memberi rasa aman kepada masyarakat,” katanya.

Johni tidak merinci berapa banyak aparat yang dikerahkan untuk menjaga gereja. Ia berharap masyarakat tidak terpengaruh dengan peristiwa bom Surabaya untuk melakukan provokasi. Polisi akan bertindak tegas kepada siapa pun yang melakukan aksi kejahatan.