AMBON, KOMPAS — Untuk mengantisipasi kenaikan harga barang kebutuhan pokok jelang bulan Ramadhan, Pemerintah Provinsi Maluku menggelar pasar murah selama tiga hari dimulai pada Senin (7/5/2018). Selain di Kota Ambon, pasar murah juga digelar di sejumlah desa di pinggiran Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah.
Barang yang dijual di antaranya gula pasir, tepung terigu, dan telur ayam. Gula pasir seharga Rp 11.000 per kilogram atau lebih murah Rp 2.000 dibandingkan harga di pasar tradisional, minyak goreng Rp 16.000 per liter atau lebih murah Rp 2.000, dan telur ayam Rp 1.000 per butir atau lebih murah Rp 800.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Elvis Pattiselano mengatakan, operasi pasar ke kampung-kampung itu akan menyasar Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, serta Kecamatan Salahutu dan Leihitu di Kabupaten Maluku Tengah. ”Ada mobil khusus yang kami kerahkan ke sana,” katanya.
Pasar murah ke kampung-kampung dianggap penting lantaran harga barang di kampung lebih tinggi dibandingkan harga barang di kota. Selain itu, warga juga harus mengeluarkan biaya angkutan untuk datang berbelanja di kota.
Dalam pasar murah itu, ikut berpartisipasi sekitar 10 pengusaha. Barang yang paling banyak dibeli adalah telur. Menurut Elvis, stok yang tersedia selama tiga hari lebih kurang 700 papan telur. Satu papan telur berisi 30 butir. Jumlah itu didasarkan pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Setiap pembelian menggunakan kupon.
Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Hamin Bin Tahir menambahkan, pasar murah digelar di semua kabupaten/kota di Maluku. Menjelang Lebaran nanti, pasar murah akan digelar sekali lagi. ”Kami juga berupaya menggandeng sejumlah pihak, seperti pengusaha, untuk turut menjaga agar harga barang di pasar tetap stabil,” katanya.
Hamid (40), pembeli di pasar murah, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang ikut meringankan beban warga lewat kegiatan tersebut. Ia berharap agar pasar murah itu dapat diperpanjang beberapa hari lagi. ”Banyak orang belum tahu kalau ada pasar murah. Sosialisasinya masih kurang,” katanya.