Industri Pengolahan Jadi Penopang Perekonomian Jabar
Oleh
Machradin Wahyudi Ritonga
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS – Industri pengolahan menjadi penopang terbesar pertumbuhan ekonomi di Jabar di triwulan pertama 2018. Hal ini ikut memacu bertambahnya lapangan pekerjaan di Jabar.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik Jabar Dody Herlando, saat memaparkan rilis BPS terkait pertumbuhan ekonomi Jabar di Bandung, Senin (7/5/2018). Dari total pertumbuhan ekonomi di Jabar sebesar 6,02 persen, industri pengolahan menyumbang sebesar 3,19 persen. Hal ini meningkat dari tahun lalu, saat industri pengolahan hanya menyumbang 2,02 persen dari pertumbuhan ekonomi 5,29 persen.
Hal ini, kata Herlando, didorong keberadaan jumlah industri pengolahan yang tinggi di Jabar. Jumlahnya mencapai 42,58 persen, disusul Perdagangan Besar dan Eceran serta Reparasi Mobil-Sepeda motor sebesar 14,78 persen, serta sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 9,16 persen. “Meskipun ada pengaruh dari daerah luar Jawa seperti Sumatera dan Kalimantan, peran ekonomi Jabar membantu pertumbuhan nasional,” tutur Dody.
Peningkatan industri pengolahan ini berimbas terhadap pertumbuhan jumlah angka tenaga kerja. Dalam struktur lapangan pekerjaan, pekerja industri pengolahan mencapai 4,49 juta orang. Peningkatan jumlah tenaga kerja di sektor ini mencapai 210.000 orang dari tahun lalu. Jumlah ini mendekati sektor perdagangan sebanyak 4,77 juta dari total 20,91 juta pekerja di Jabar.
Namun, Dody mengingatkan tingginya peluang pekerjaan ini harus dibarengi kesiapan pemerintah daerah. Ia mengatakan, persaingan antara masyarakat setempat dengan pendatang mencari pekerjaan bakal semakin ketat. “Jika tidak bisa bersaing, tentu akan menambah beban bagi daerah, karena akan meningkatkan angka kemiskinan,” ujarnya.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Ferry Sofwan menuturkan, data dari BPS masih belum detail. Padahal, pemerintah membutuhkan data detail itu agar bisa melihat industri mana yang perlu diperhatikan sehingga bisa mendorong perekonomian.
“Rilis BPS masih belum rinci. Turunan industri pengolahan ini cukup banyak, dan kami ingin melihat industri mana yang cukup tinggi. Rencananya, tahun depan kami akan bekerja sama dengan BPS untuk merinci semuanya. Tujuannya agar peluang pekerjaan semakin banyak dinikmati banyak orang,” tuturnya.
Selain itu, ke depannya, Ferry juga akan mendorong industri-industri pengolahan besar di Jabar untuk mau bekolaborasi dengan industri kecil dan menengah. Ia yakin, bila bisa dilakukan maka keberadaan mereka akan semakin signifikan menambah jumlah tenaga kerja di Jabar.
“Sepanjang jalan menuju Bandung dari Jakarta, ada banyak pabrik skala besar. Sayangnya masih belum ada yang bermitra dengan industri kecil dan menengah. Jika mereka mau, ini akan mendorong perekonomian. Kami menargetkan di tahun 2019, ada kerja sama,” ujarnya.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.