Ekspor Mebel dan Kayu Olahan Jateng Ditargetkan 2 Miliar Dollar AS
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong peningkatan kinerja ekspor mebel dan kayu olahan ke sejumlah negara. Ekspor mebel dan kayu olahan Jawa Tengah ditargetkan mencapai 2 miliar dollar Amerika Serikat tahun 2018.
Kepala Bidang Industri Agro, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Tengah, Listiyati Purnama mengatakan, ekspor produk mebel dan kayu olahan Jawa Tengah tahun 2018 ditargetkan meningkat dibandingkan tahun 2017 yang tercatat sebesar 1.525.902.186 dollar Amerika Serikat (AS).
”Tahun 2018 ekspor (ekspor mebel dan kayu olahan) Jawa Tengah ditargetkan menjadi 2 miliar dollar AS,” katanya di Solo, Jawa Tengah, Kamis (3/5/2018).
Listiyati mengatakan, untuk mendorong peningkatan ekspor produk mebel, sekaligus meningkatkan pemasaran mebel untuk pasar lokal, berbagai upaya dilakukan, di antaranya menggencarkan promosi pemasaran. Salah satu upaya meningkatkan promosi itu, Pemprov Jawa Tengah membuka rumah promosi produk mebel di Rumah Kriya Banjarsari, Solo.
”Fungsi Rumah Kriya Banjasari ini sebagai ajang promosi efektif bagi produk furnitur Jawa Tengah, khususnya Solo Raya (eks Karesidenan Surakarta), tempat bertemunya produsen dan pembeli lokal ataupun pembeli dari mancanegara,” katanya.
Sebagai ruang pamer dan promosi, Rumah Kriya Banjarsari diisi produk-produk mebel berkualitas ekspor. Kurasi dilakukan untuk menentukan produk-produk yang layak dipamerkan. Untuk kurasi produk, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah bekerja sama dengan pelaku usaha mebel Solo Raya yang tergabung dalam Koperasi Industri Mebel dan Kerajinan Solo Raya (Kimkas).
Ketua Kimkas Haryanta mengatakan, selain berupaya mendorong ekspor mebel, eksportir mebel juga membidik pasar dalam negeri. Pasalnya, saat ini banyak produk mebel impor justru mengisi pasar domestik. Pihaknya berharap kantor pemerintah dan badan usaha milik negara menggunakan produk lokal.
Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia Solo Adi Dharma Santoso mengatakan, target ekspor sebesar 2 miliar dollar AS tahun 2018 itu menjadi tantangan bagi para eksportir. Untuk mencapai target itu, pelaku industri membidik peluang pasar ekspor baru, antara lain negara-negara di Amerika Selatan dan Afrika Selatan. Peluang ekspor ke AS juga kian terbuka karena ada kebijakan pembatasan impor barang dari China oleh Pemerintah AS. ”Pasar Amerika Serikat sekarang sedang bergeliat, ini menjadi peluang untuk mendongkrak ekspor,” katanya.