MANADO, KOMPAS - Pesawat Lion Air JT 892 untuk kedua kali tergelincir di Bandar Udara Djalaluddin, Gorontalo. Pesawat yang mengangkut 174 penumpang dari Jakarta dan Makassar itu keluar landasan pacu setelah roda depan masuk ke tanah saat mendarat pada Minggu (29/4/2018) pukul 18.35.
Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam rilis yang diterima Kompas, Minggu malam, mengatakan, pesawat keluar landasan pacu saat mendarat dalam kondisi hujan. Sebanyak 174 penumpang dan 7 kru selamat dan berhasil dievakuasi. ”Ada beberapa penumpang yang sempat pingsan, tetapi kondisi kesehatannya aman,” kata Danang.
Dua penumpang yang mengalami pingsan kini dalam perawatan di Rumah Sakit Multazam, Gorontalo. Dia tidak merinci nama penumpang yang pingsan dan shock yang dialami korban.
Danang menduga penyebab pesawat tergelincir akibat run way Bandara Djalaluddin licin setelah hujan deras dan angin bertiup kencang di sekitar landasan. Roda depan pesawat masuk ke tanah saat mendarat. Posisi pesawat berada di tengah landasan dengan sebagian tubuh pesawat berada di luar run way. Insiden pesawat Lion Air di Bandara Djalaluddin ini yang kedua kali. Sebelumnya terjadi 6 Agustus 2013.
Kepala Perwakilan Lion Air Manado Irwan mengatakan, akibat penutupan Bandara Djalaluddin pada Minggu malam, pesawat Wings Air dari Manado menuju Gorontalo gagal mendarat dan kembali lagi ke Manado. Direktur Operasional PT Lion Air Daniel Putut mengatakan, pihaknya akan menurunkan tim investigasi ke Gorontalo guna meneliti penyebab insiden yang dialami pesawat Lion ini. Bandara Djalaluddin memiliki panjang landas pacu 2.500 meter dengan lebar 45 meter.
Ketua PWI Gorontalo Harris Zakaria, salah satu penumpang, menjelaskan, pesawat itu terbang sekitar pukul 17.30 dari Bandara Makassar. Saat pesawat mau mendarat sedang hujan deras di Gorontalo. ”Feeling saya, pilot memaksa landing. Begitu mendarat, pesawat oleng dan tiba-tiba ada guncangan keras, lalu pesawat berhenti. Saya lihat roda pesawat depan patah. Beberapa penumpang yang pingsan dalam pesawat dan di landasan juga langsung dievakuasi,” ujar Harris. Dia menyesalkan karena hanya ada dua mobil di bandara. Para penumpang sempat terbiarkan beberapa saat di landasan dalam kondisi masih hujan. ”Kami, penumpang, mengharapkan kompensasi dari Lion,” ujarnya. (ZAL/HCB)