BANYUWANGI, KOMPAS — Warga Dusun Rejopuro, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, mengubah semak belukar menjadi destinasi wisata baru. Oleh warga, keuntungan dari pengelolaan wisata tersebut digunakan untuk bedah rumah warga miskin.
Bentang alam Dusun Rejopuro memiliki banyak sungai dangkal dengan air yang bening dan arus yang tenang. Sejumlah batu kali berukuran besar tampak terserak di sungai. Di sisi sungai terdapat kolam-kolam yang ditumbuhi selada.
Tempat itu semula merupakan semak belukar. Warga hanya datang ke sungai untuk mencari selada. Pada Januari 2018, warga setempat bahu-membahu membersihkan tempat ini untuk dijadikan wisata pemandian.
”Dulu tempat ini semak belukar seperti hutan. Warga bekerja bakti secara swadaya untuk membersihkan dan memindahkan batu-batu besar. Warga juga menata tempat ini dengan membuat gubuk-gubuk di sekitar sungai sebagai tempat peristirahatan dan warung ikan bakar,” tutur Kepala Desa Kampunganyar Siti Latifah Hairiyah, Rabu (25/4/2018).
Siti mengatakan, tempat ini dikelola warga melalui karang taruna dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Siti mengakui, fasilitas di tempat ini masih terus dibenahi sebelum nantinya resmi diluncurkan.
Kendati belum resmi dibuka sebagai tempat wisata, penataan yang dilakukan warga sudah mengundang minat warga lain untuk berwisata. Anggota Karang Taruna Rejopuro, Suwito, menyebutkan, saat akhir pekan kunjungan ke tempat tersebut mencapai sekitar 400 orang.
Suwito mengatakan, pihaknya tidak menarik pendapatan dari tiket masuk. Karang taruna dan PKK hanya menarik biaya pengelolaan parkir dan penyewaan ban untuk permainan air.
”Pendapatan dari parkir dan sewa ban itu untuk membantu janda-janda tua, bedah rumah, dan aktivitas sosial lain. Hasilnya masih belum banyak, tapi sejak ditata dan dikunjungi warga pada Januari 2018, kami sudah bisa membedah satu rumah warga yang tidak layak,” ucap Suwito.