Inspektur Jenderal Andap Budhi Revianto memimpin Kepolisian Daerah Maluku sejak 15 Maret 2018. Lebih dari satu bulan, ia memulai gebrakan dengan mendekatkan Polri dengan masyarakat. Bertemu para tokoh masyarakat se-Kota Ambon, shalat keliling, menempatkan polwan di rumah ibadah, hingga menggalang dukungan puluhan artis Ibu Kota untuk melawan hoaks alias berita bohong.
Apakah langkah ini merupakan idealisme Andap untuk memaksimalkan perannya di Maluku atau hanya sebatas pencitraan belaka?
Dalam catatan Kompas selama empat tahun terakhir, belum ada kepala polda dengan program semacam ini. Beberapa perwira menengah di Polda Maluku juga mengatakan baru Andap yang melakukan hal tersebut di Polda Maluku. Ini berarti Andap menjadi yang pertama.
Jika sedang berada di Ambon, ia biasanya menunaikan shalat Subuh dan shalat Jumat di sejumlah masjid di Kota Ambon. Seusai shalat, jemaah dan tokoh agama di lingkungan itu diajak berkenalan, tukar pendapat, hingga membagikan nomor kontak telepon selulernya. Dengan begitu, warga sewaktu-waktu dapat menghubunginya.
Dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat, Andap juga membagikan nomor kontaknya kepada masyarakat. Alhasil, berkat laporan masyarakat langsung kepadanya, pada Sabtu (21/4/2018) malam, jaringan judi togel di Kecamatan Teluk Ambon dibongkar polisi. Tiga orang ditangkap, lengkap dengan barang bukti.
”Setelah di-SMS oleh masyarakat setempat, beliau langsung perintahkan untuk ditangkap. Ini sekaligus menjadi peringatan bagi aparat setempat, kenapa selama ini tidak ditindak?” tutur Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar Mohamad Rum Ohoirat lewat sambungan telepon, Minggu (22/4/2018).
Andap juga kini mengirim polwan untuk ikut menjaga keamanan di sejumlah masjid ketika shalat Jumat dan di beberapa gereja setiap Minggu. Seperti pada Minggu kemarin, para polwan yang mengenakan hijab menyalami jemaat di halaman gereja. Ini baru pertama kali, begitu kesaksian umat.
Menurut Rum, dengan cara itu, aparat dapat mengenal lebih dekat umat dan juga pemimpin umat. Selain silaturahim, lewat kebersamaan itu pula, aparat dapat menghimpun masukan dari masyarakat demi kemajuan dan perbaikan institusi Polri.
Galang artis
Untuk melawan berita bohong, Polda Maluku telah menghimpun rekaman video sekitar 40 artis di seluruh Indonesia. Rekaman ini berisi dukungan terhadap Andap untuk melawan hoaks. Terbaca, penonjolannya pada figur Andap. Selain artis, ada juga kru maskapai penerbangan dan pegawai hotel.
Khusus dukungan artis ini, kesannya kurang efektif karena hanya lewat pernyataan, bukan aksi nyata, misalnya bersama polisi mengampanyekan antihoaks dengan sosialisasi langsung kepada siswa di sekolah atau masyarakat di ruang publik.
Bagaimana Andap menilai peran artis itu? ”Ketokohan akan menjadi daya tarik tersendiri sehingga pada akhirnya diharapkan efektif,” tulis Andap lewat pesan singkatnya kepada Kompas, Sabtu pekan lalu.
Andap berjanji akan menggandeng para pihak terkait untuk melawan hoaks. Pesan melawan hoaks itu juga ia sampaikan langsung kepada masyarakat melalui pertemuan dan seusai shalat bersama. ”(Pesan antihoaks itu disampaikan) Setiap hari, Mas Bro,” jawabnya lagi melalui pesan singkat.
Komunikasi
Komunikasi yang baik dengan masyarakat menjadi kekuatan Andap bersama Polda Maluku untuk menjaga kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Maluku yang pernah dilanda konflik sosial bernuansa agama belasan tahun silam. Lulusan Akabri angkatan 1988 tersebut tentu paham akan hal itu.
Komunikasi yang baik dapat menyelesaikan sejumlah persoalan. Hal itu terbukti seperti yang dilakukan Mayor Jenderal Doni Monardo saat memimpin Kodam Pattimura pada 2015 hingga 2017. Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional yang kini berpangkat letnan jenderal itu berhasil mendamaikan sejumlah desa di Maluku dan Maluku Utara yang berkonflik. Kuncinya adalah komunikasi dan kedekatannya dengan masyarakat.
Kini, Andap sudah memulainya pada jalan yang tepat sehingga harus didukung semua pihak. Perjalanan satu bulan lebih belum bisa dijadikan tolok ukur untuk menilai keberhasilan. Apakah prestasi atau sensasi? Waktu yang akan menentukan.