TUBAN, KOMPAS — Robohnya Jembatan Babat Widang pada Selasa (17/4/2018) menghambat mobilitas warga. Setidaknya itu dialami Hanif Rizki (16). Siswa SMK Pelayaran Tuban itu menunggu bus hingga 1,5 jam.
”Saya mau ke sekolah, tapi belum dapat bus. Biasanya paling lama nunggu 30 menit sudah naik bus,” katanya Rabu (18/4/2018) saat menunggu bus bersama tiga temannya.
Pengalaman Suwandi, warga Tuban lainnya, beda lagi. Ia dari Surabaya naik bus jurusan Tuban. Normalnya dari Surabaya ke Tuban sekitar tiga jam. Namun, bus yang ditumpangi dialihkan ke arah Bojonegoro lewat Soko-Rengel, baru ke Tuban. ”Jadi, perjalanan bertambah lama, hampir tujuh jam,” katanya.
Sementara itu, hingga saat ini bangkai tiga truk yang tercebur ke Bengawan Solo belum bisa diangkat. Pengangkatan pertama pada Selasa sore dan evakuasi kedua pada Selasa (17/4/2018) malam gagal mengangkat bangkai truk. Crane yang dikerahkan tak mampu mengangkat truk.
Dua truk Varia Usaha pengangkut limbah smelter untuk bahan baku semen dan truk bermuatan pasir masih terongggok di sungai. Puluhan warga yang penasaran berhenti di jembatan sisi timur atau turun ke sisi utara sungai di bawah jembatan untuk mengabadikan gambar.
Peristiwa ambruknya jembatan itu berawal saat truk Varia Usaha warna merah berpelat nomor polisi S 8569 UE yang dikemudikan Saiful Arif (35), warga Kembangan, Kebomas, Gresik, bermuatan pasir itu melaju dari arah Surabaya menuju Tuban.
Di belakangnya ada truk bernomor pelat W 9352 US yang dikemudikan Mukhlisin (49), warga Banter, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik.
Saat itu ada truk lain dengan bagian kemudi warna putih akan mendahului truk Varia Usaha. Truk lain itu dikemudikan Samsul Arif, warga Jambuwok, Kecamatan Trowulan, Mojokerto.
”Posisi kendaraan beriringan. Bersamaan itulah jembatan ambruk, tepatnya di bentang ketiga,” kata Kepala Kepolisian Resor Tuban Ajun Komisaris Besar Sutrisno.
Saat kejadian juga ada pengendara sepeda motor Honda Revo L 3466 DJ. Motor dikemudikan Ubaidillah Maksum, warga Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, berboncengan dengan Muhammad Rizal Afifudin, warga Sumurgenuk, Babat.
Peristiwa ini menyebabkan Mukhlisin tewas di lokasi kejadian. Samsul Arif dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Saiful Arif, Ubaidillah Maksum, dan Muhammad Rizal Afifuddin luka ringan.