Gerakan Polisi Mengajar Hadir bagi Ratusan Anak Tembagapura
Oleh
Fabio M Lopes Costa
·2 menit baca
MIMIKA, KOMPAS — Anggota Kepolisian Sektor Tembagapura dan Kepolisian Resor Mimika tak hanya menjalankan tugas untuk mengamankan warga dari aksi teror kelompok kriminal bersenjata di enam kampung di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, selama beberapa bulan terakhir.
Namun, mereka juga memberikan materi ilmu pengetahuan dan permainan bagi sekitar 100 anak di Tembagapura yang putus sekolah melalui Program Polisi Pi Ajar.
Sekitar 10 personel kepolisian yang dipimpin Ajun Komisaris Sudirman melaksanakan kegiatan Polisi Pi Ajar di Kampung Banti pada Selasa (17/4/2018) sekitar pukul 09.00 hingga pukul 13.00.
Kegiatan diawali dengan menyanyikan sejumlah lagu anak-anak dan mengenalkan badut polisi kepada 100 anak-anak itu. Tujuan kedua kegiatan ini untuk menghilangkan rasa trauma serta ketakutan anak-anak pascakontak tembak yang dilakukan oleh kelompok KKB dan aparat keamanan.
Kegiatan dilanjutkan dengan beberapa permainan, di antaranya lempar bola, hula hop melingkar, yel-yel unik, membaca, dan berhitung.
Program Polisi Pi Ajar diakhiri dengan pemberian makanan dan susu bagi anak-anak untuk memperbaiki gizi mereka pasca-pembakaran sekolah oleh kelompok KKB.
Sudirman menuturkan, kegiatan Polisi Pi Ajar bertujuan untuk menghibur dan memberikan ilmu pengetahuan bagi anak-anak Tembagapura yang sudah putus sekolah selama tujuh bulan terakhir karena situasi keamanan yang tidak kondusif.
”Kami akan terus mendampingi anak-anak ini melalui kegiatan belajar dan permainan. Sebab, mereka adalah generasi penerus bangsa. Kami berkomitmen menciptakan situasi aman agar anak-anak kembali bersekolah,” kata Sudirman.
Kepala Polsek Tembagapura Ajun Komisaris Hermanto mengakui, sejumlah gedung sekolah di Banti belum diperbaiki oleh setelah dibakar oleh anggota KKB.
”Kami bersama pemerintah daerah setempat akan berupaya mengaktifkan kembali kegiatan belajar-mengajar di sebuah lokasi sementara di Banti,” ujarnya.
Kepala Distrik Tembagapura Martinus Nuboba mengatakan, anak-anak Tembagapura sangat membutuhkan pendidikan. Karena itu, kata Martin, dirinya berharap Pemerintah Kabupaten Mimika bersama pihak PT Freeport Indonesia kembali membangun sekolah di sana.
”Anak-anak terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan Polisi Pi Ajar. Mudah-mudahan mereka bisa kembali mengikuti kegiatan belajar di sekolah seperti biasanya,” kata Martinus.