Tim Dokter RS Pelindo 3 Sukses Operasi Tumor Sultan
Oleh
Hamzirwan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim dokter Rumah Sakit Pelindo Husada Citra, Surabaya, Jawa Timur, sukses mengoperasi tumor mata kiri Sultan Mahudin, Selasa (27/3/2018).
Bocah berusia 13 tahun, warga Desa Tanoh Dapet, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, itu selama 6 tahun menderita tumor di mata kirinya yang semula dikira kanker dan divonis dokter di Banda Aceh sudah tidak bisa diobati lagi.
Sultan ditangani tim dokter RS Pelindo Husada Citra, anak perusahaan PT Pelindo 3, yang dipimpin Wiyono Hadi setelah Direktur Utama Pelindo 3 I Gusti Ngurah Askhara Dana Diputra bertemu dengannya difasilitasi pendiri Atjeh Connection Foundation Amir Faisal di Jakarta.
Setelah selama 6 tahun hanya mendapatkan pengobatan tradisional di kampungnya, Sultan pun dibawa ke Jakarta oleh relawan Children Cancer Care Community (C-Four), organisasi nonpemerintah pendamping anak-anak miskin pasien kanker di Aceh, atas biaya Atjeh Connection Foundation.
Biaya perawatan dan operasi Sultan di RS Pelindo Husada Citra ditanggung sepenuhnya oleh Pelindo 3 melalui dana tanggung jawab perusahaan (CSR) dalam program BUMN Peduli. Sultan pun direncanakan kembali ke Aceh pada Rabu (28/3/2018).
”Kami berterima kasih kepada Pelindo 3 sebagai BUMN yang bersedia membiayai operasi Sultan. Kini semangat hidupnya tumbuh lagi untuk mencapai cita-citanya,” ujar Amir melalui telepon seluler dari Surabaya, Rabu (28/3/2018).
Amir pun mengapresiasi pendiri C-Four, Ratna Eliza, yang secara swadaya dan bantuan donatur tidak mengikat tetap giat mendampingi anak-anak keluarga miskin yang menderita kanker di Aceh.
Menurut dia, apa yang dilakukan Ratna patut diteladani karena bekerja tanpa pamrih untuk menolong anak-anak keluarga miskin yang selama ini kesulitan akses biaya dan pengobatan.
Amir mengatakan, awalnya Sultan dievakuasi dari kampungnya di Tanah Gayo ke Banda Aceh oleh Ratna Eliza, yang mendapatkan informasi tentang keadaan Sultan dari mahasiswa yang melakukan kuliah kerja nyata di desa tersebut. Saat dirujuk ke Banda Aceh, dokter mengaku, untuk mengobatinya, mata kiri Sultan harus dioperasi dengan risiko terberat adalah kehilangan jiwa.
Begitu mendengar penjelasan dokter tersebut, Sultan pun langsung terpukul. Dia meminta kepada Ratna untuk dibawa melihat pesawat terbang ke Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar.
Begitu mendengar kabar tersebut, Amir dan istrinya, Anita, justru meminta Ratna membawa Sultan ke Jakarta. ”Kami fasilitasi Sultan dan pendamping untuk mencari pendapat medis kedua di Jakarta,” kata Amir.
Selama di Jakarta, Amir mendapat kabar bahwa RS Pelindo Husada Citra milik Pelindo III di Surabaya dan Pelindo 3 bersedia menanggung semua biaya operasi Sultan di Surabaya.
Bahkan, Pelindo 3 juga mengakomodasi perjalanan ayah dan ibunya dari Banda Aceh ke Surabaya untuk mendampingi Sultan selama tiga minggu terakhir.