WKRI Kupang Sumbang Bahan Pokok untuk Warga Miskin
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS—Organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia Ranting Naimata Kota Kupang Nusa Tenggara Timur menyerahkan bahan pokok kepada 250 kepala keluarga (KK) di Kapela Naimata Kota Kupang. Bahan pokok ini adalah hasil sumbangan sukarela dari anggota WKRI. Pembagian bahan pokok sebagai realisasi dari tema Paskah, 1 April 2018 tentang “Solidaritas dengan Orang Miskin”.
Pastor Felix Elavunkal OCD dari Biara Carmel, Kota Kupang ketika menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan warga miskin di Kapela Santo Fransiskus Xaverius Naimata, Kota Kupang, Minggu (25/3) mengatakan, tema aksi puasa pembangunan, dalam rangka hari raya Paskah, 1 April 2018, “Solidaritas dengan Orang Miskin”. Tema ini memiliki alasan kuat, yakni makin banyak orang miskin yang kurang mendapatkan perhatian.
“Kekuatan iman orang kristiani, yakni sikap saling mengasihi, saling memberi dan menerima. Memberi tanpa pamrih, tidak menuntut balasan adalah ciri khas orang kristiani. Orang beriman selalu percaya, Tuhan akan membalas kebaikan setiap orang yang berhati mulai,”kata Felix.
Tema aksi puasa paskah (APP) tahun 2018 tentang solidaritas dengan orang miskin. Tema ini ditentukan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) setelah mempelajari situasi konkrit di tanah air akhir-akhir ini. Tema ini kemudian dijabarkan ke seluruh gereja di Indonsia. Paling penting dari tema ini adalah aksi konkrit bagi masyarakat yang membutuhkan.
Kepala Seksi Kesejahteraan WKIRI Ranting Naimata Kota Kupang, drg Maria Goreti Sumiyati mengatakan, 250 bungkus bahan pokok itu terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng, dan sabun cuci atau detergen. Bahan pokok itu hasil sumbangan sukarela dari 45 anggota Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Ranting Naimata Kota Kupang.
Ia mengatakan, Kapela Fransiskus Naimata Kupang memiliki delapan Kelompok Umat Basis (KUB). Masing-masing KUB mendaftar warga miskin di wilayah itu, untuk mendapatkan bingkisan Paskah. Jumlah warga miskin di Kapela Naimata sekitar 350 kepala keluarga (KK) tetapi sumbangan yang masuk terbatas sehingga dibagikan kepada 250 KK.
Wakil Ketua WKRI Ranting Naimata Paula Dasilva mengatakan, belum banyak orang kristiani memiliki kepekaan sosial terhadap sesama saudaranya. Meski KWI telah menetapkan tema APP, "Solidaritas dengan Orang Miskin”, tetapi belum banyak orang kristiani yang memiliki kepedulian terhadap orang sekitar.
“Kalau semua orang berpartisipasi, itu jauh lebih baik. Banyak orang masih hadir sebagai penonton. Kami tidak menuntut partisipasi atau sumbangan dalam jumlah besar. Meski kecil, tetapi kalau semua orang yang merasa memiliki kelebihan terlibat, kita bisa saling membantu,” kata Paula.
Dami Talo (46) salah satu penerima bingkisan menyatakan sangat berterimakasih atas bantuan itu. Ia tak menyangka mendapatkan bingkisan itu karena selama ini ia juga jarang pergi ke gereja mengikuti ibadah bersama umat kristiani lainnya.
Ia mengaku, kaget saat didatangi beberapa anggota WKRI di rumahnya, dengan membawa bahan pokok. Bahan pokok senilai Rp 100.000 itu dinilai sangat membantu meringankan beban ekonomi keluarganya.