Kubah Masjid dan Atap Pujasera Diterbangkan Angin Kencang
Oleh
ADI SUCIPTO KISSWARA
·2 menit baca
GRESIK, KOMPAS - Hujan deras disertai angin kencang, pada Minggu (25/3) menerjang wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Kubah Masjid Baitul Mukhlasin di Desa Babatan, Kecamatan Balongpanggang serta pusat jajanan serba ada atau pujasera di Desa Kedungrukem, Kecamatan Benjeng ambruk dihantam angin kencang.
Hujan deras disertai angin kencang mulai mengguyur sekitar pukul 14.20. Hujan baru reda sekitar pukul 16.30. Kejadian itu sempat membuat orang yang sedang berada di Pujasera Kedungrukem histeris. Atap seng terbang disertai suara gemuruh. Warga yang sedang nongkrong di pujasera berhamburan keluar stand.
Kepala Dusun Kedungrukem Jainul menyebutkan ada tujuh stan yang rusak parah. Kegiatan lomba burung di kompleks pujasera pun dihentikan. Nilai kerugian ditaksir Rp 100 juta. “Tidak ada korban jiwa karena yang sedang di pujasera berhamburan keluar,” katanya.
Hingga Senin (26/3) siang, stan yang rusak belum bisa digunakan. Barang dagangan dijemur di depan stan.
"Ada 13 emperan stan dan tujuh stan yang atapnya terbang. Saat kejadian semua berhamburan ke pendopo kelompok tani yang ada di depan stan," kata Jainul.
Selain merusak kubah dan pujasera, hujan disertai angin kencang juga merobohkan tenda yang akan digunakan untuk acara wayang kulit di Dusun Mojopuro, Desa Babatan. Paginya, tenda itu dipakai untuk kegiatan jalan sehat dan undian berhadiah. Sebuah pohon juga tumbang di jalan dan hingga pukul 11.45 belum disingkirkan.
Angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang dan kabel jaringan listrik putus dan terserak di jalan. Petugas PLN mulai memperbaiki jaringan sekitar pukul 17.00. “Hujan sama anginnya menakutkan,” kata Arum, warga di Babatan