BANDA ACEH, KOMPAS — Pemerintah Kota Banda Aceh menargetkan jumlah wisatawan pada 2018 sebanyak 500.000 orang. Sejumlah acara tingkat nasional dan internasional akan digelar untuk menarik minat.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Minggu (25/3), mengatakan, target kunjungan itu meliputi 30 persen wisatawan mancanegara dan 70 persen wisatawan Nusantara. Pada 2017, wisatawan yang datang ke ibu kota Provinsi Aceh itu sebanyak 273.000 orang. "Jika tahun ini mencapai 500.000 orang, pada 2019 target kami 1 juta orang," ujarnya.
Aminullah menambahkan, dengan memaksimalkan pengelolaan potensi wisata, target itu dapat tercapai. Banda Aceh memiliki potensi wisata bahari, sejarah, religi, budaya, edukasi tsunami, dan kuliner. "Kita harus optimistis dengan prospek pariwisata di kota ini. Kemajuan di sektor wisata akan mendongkrak perekonomian kota," katanya.
Pascatsunami dan perdamaian, menurut dia, citra Aceh sebagai daerah konflik perlahan mulai dilupakan. Banda Aceh kini sangat aman bagi wisatawan. Kriminalitas juga minim.
Pada 2010, wisatawan yang ke Banda Aceh hanya 140.000 orang. Artinya, selama tujuh tahun, peningkatan kunjungan mencapai dua kali lipat.
Pembangunan Banda Aceh juga dikebut, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga sumber daya manusia. Infrastruktur wisata, seperti hotel, juga bertambah.
Aminullah pun mengajak warga ikut mempromosikan destinasi wisata melalui media sosial. "Jika dibandingkan dengan daerah lain, seperti Bali, kami masih tertinggal jauh jumlah kunjungan wisatawan," ucapnya. Dia mengajak para pihak, terutama pelaku usaha wisata, menyamakan visi dan bergerak bersama memajukan wisata di kota itu.
Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh Riza Idris menuturkan, sejumlah acara berskala nasional dan internasional akan digelar pada 2018. Misalnya, festival kopi internasional, pekan kebudayaan Aceh, Banda Aceh fashion show, dan shalat tahajud berjamaah dengan mendatangkan imam dari Mekkah. "Beberapa acara yang digelar Pemkot Sabang juga akan menambah kunjungan wisatawan ke Banda Aceh," kata Riza.
Riza menambahkan, promosi keluar negeri juga diperbanyak dengan cara menggelar pameran. Kawasan Pantai Ulee Lheu akan dirancang menjadi kawasan wisata zikir internasional. Banda Aceh sebagai daerah syariah Islam akan memaksimalkan pengelolaan wisata halal. (AIN)