SUKABUMI, KOMPAS — Seorang anak balita dan ayahnya ditemukan tewas di Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (23/3) sekitar pukul 05.30. Anak balita bernama Muhamad Rafi (3) itu diduga dibunuh ayah kandungnya, Agung Akbar (30), yang tewas gantung diri seusai menghabisi nyawa anaknya.
"Agung diduga depresi karena hubungan keluarganya kurang harmonis dalam tujuh bulan terakhir. Salah satunya adalah istrinya meminta cerai," kata Kepala Polres Sukabumi Ajun Komisaris Besar Nasriadi saat dihubungi dari Bandung, Jumat.
Terdapat bekas luka cekikan di leher dan lecet di tangan kanan Rafi. Di mulut korban juga terdapat darah yang mengering.
Sementara Agung ditemukan gantung diri menggunakan tambang pada sebuah pohon yang berjarak 3 meter dari jenazah anaknya. Tidak ada luka lain kecuali bekas jeratan di lehernya.
Kedua jenazah ditemukan Budi, yang juga kakek Rafi, di sebuah kebun mahoni milik warga. Lokasi ini berjarak sekitar 30 meter dari rumah korban. Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi, Sukabumi. Namun, keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi.
Nasriadi mengatakan, kejadian itu bermula saat Agung membawa Rafi meninggalkan rumah, Kamis sekitar pukul 05.30. Hal itu dilakukan tanpa pamit kepada istri Agung, Nopi. Nopi dan Budi kemudian mencari keduanya di sekitar rumah, tetapi tidak ditemukan. Keesokan harinya, seusai shalat Subuh, Budi melanjutkan pencarian dan menemukan keduanya di kebun dalam kondisi tidak bernyawa.
Nasriadi menuturkan, menurut keterangan Nopi, Agung pernah mengutarakan niatnya akan bunuh diri bersama Rafi. Agung sudah dua kali membawa Rafi bepergian tanpa pamit.
Seorang anak balita lain, Kalista Geysa Oktavia (1,5 tahun), di Mekarjati, Kabupaten Karawang, juga koma karena dianiaya ibunya, Sinta Noviana (27). "Korban sering dianiaya ibunya dengan cara dicubit dan dipukul," ujar Kepala Satreskrim Polres Karawang Ajun Komisaris Maradona Armin Mappaseng. Sinta telah dijadikan tersangka. (TAM)