SURABAYA, KOMPAS — Upaya memperkuat toleransi antarumat beragama terus digalakkan di Surabaya, Jawa Timur. Suporter sepak bola Bonek diajak berkomitmen hidup toleran saat pertandingan persahabatan antara Persebaya Surabaya melawan Sarawak FC di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (18/3).
Kegiatan yang dipimpin Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Rudi Setiawan itu diikuti sekitar 25.000 anggota Bonek yang menyaksikan pertandingan bertajuk ”Blessing Game” tersebut. Deklarasi komitmen toleransi itu juga dihadiri perwakilan enam tokoh lintas agama, yakni Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Khonghucu.
”Doa dipanjatkan untuk mendoakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia agar masyarakat dari kalangan suporter sepak bola bisa menjaga toleransi antarumat beragama,” ujar Rudi.
Dalam kesempatan tersebut, Rudi juga mengajak masyarakat pencinta sepak bola melakukan deklarasi antihoaks. Dia meminta masyarakat tidak asal menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya. ”Saring dulu sebelum sharing,” lanjutnya.
Menurut Rudi, suporter sepak bola bisa menjadi agen toleransi umat beragama karena mereka bisa berbaur dengan pendukung lain tanpa mempermasalahkan perbedaan keyakinan. Bonek dinilai adalah salah satu suporter sepak bola yang solid dan bisa menularkan komitmen tersebut kepada anggota lain.
Adapun pertandingan antara Persebaya Surabaya melawan Sarawak FC tersebut berakhir imbang 2-2. Dua gol Sarawak dicetak Mateo Roskam pada menit ke-54 dan menit ke-59. Persebaya Surabaya akhirnya bisa menyamakan kedudukan lewat gol Oktafianus Fernando di menit ke-60 dan Otavio Dutra saat injury time babak kedua.