MATARAM, KOMPAS — Zulhaeri (16), warga Dusun Gubuk Pande, Desa Korleko, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, ditemukan meninggal pada Minggu (13/8) sekitar pukul 12.00 Wita di Pantai Ketapang, Desa Pringgabaya, Lombok Timur.
Zulhaeri tenggelam dan terseret arus bawah pantai yang berhadapan dengan Selat Alas, yang menghubungkan Pulau Lombok dan Sumbawa, Sabtu (17/3).
Kepala Kepolisian Resor Lombok Timur Ajun Komisaris Besar M Eka Fathurrahman di Selong, ibu kota Lombok Timur, mengatakan, pelajar sebuah sekolah menengah kejuruan itu, Sabtu (17/3) pukul 15.30 Wita, berwisata dan mandi bersama rekannya, Nila Rojani (16), di pantai itu.
Menurut warga yang ada di pantai itu, semula keduanya mandi di pinggir pantai, lalu lambat-laun mereka bergerak semakin ke tengah, dan terseret arus deras pantai yang berhadapan dengan perairan Selat Alas yang menghubungkan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Saat itu, para nelayan dan tim Basarnas Lombok Timur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lombok Timur, dan Satuan Polair Polda NTB yang mendapat laporan peristiwa itu langsung melakukan pencarian ke seputar lokasi Zulhaeri terseret arus.
Namun, upaya pencarian korban tidak menemukan hasil. Pencarian dilanjutkan pada Minggu dengan menyisir pantai itu. Tim mengamati perairan dengan dibantu para nelayan yang menyelam di seputar korban terseret arus.
Pencarian itu menemukan jenazah korban yang sekujur tubuhnya tertutup pasir di Pantai Ketapang. Tim kemudian menyerahkan jenazah korban ke keluarga pada Minggu.