Pasar Bandungan, Pemasok Besar Sayuran ke Semarang
Oleh
WINARTO HERUSANSONO
·2 menit baca
UNGARAN, KOMPAS – Pasar sayur Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, masih merupakan pemasok sayuran bagi pasar tradisional di Kota Semarang, juga kota-kota lain seperti Magelang, Solo dan DI Yogyakarta. Sayuran seperti wortel, kool, kentang, daun seledri juga bawang putih tak jarang hanya mampir 4-5 jam, untuk bongkar muat di pasar ini, kemudian langsung terkirim ke pelanggan.
Pengamatan di Pasar Sayur Bandungan, Minggu (11/3), pasar sayur yang besar itu seperti hidup selama 24 jam. Kegiatan utama bongkar muat sayuran, justru berlangsung pukul 09.00 hingga puku 16.00. Setelah itu, kegiatan di pasar lebih banyak untuk aktivitas menata, menyortir dan mengemas sayuran maupun kesiapan kegiatan mengirim.
“Setelah pukul 16.00, pasar ini banyak didominasi pekerja mengangkut sayuran ke mobil bak terbuka. Sayuran yang sudah dikemas rapi itu siap didistribusikan ke luar kota. Armada sauran itu bergerak ke pelanggan, bisa pedagang di pasar tradisional maupun pedagang pengepul di pasar riteil sayuran di swalalan,” ujar Handono, pekerja tukang angkut barang di Pasar Sayur Bandungan, Kabupaten Semarang.
Suhardi (61), yang juga pedagang, mengatakan, setidaknya setiap hari sekitar 8-10 ton wortel dikirimj dari Bandungan ke pedagang di luar kota. Setiap kiriman wortel dari petani yang masuk ke pasar, biasanya kemudian didistribusikan ke sejumlah pedagang. Wortel itu dikemasi dalam karung, tiap karung berisi 53 kilogram sampai 60 kilogram wortel. Biasanya, pedagangt kemudian melakukan sortir atas wortel sesuai dengan ukurannya. Wortel besar dipisah dengan wortel sedang atau kecil.
Wortel kecil saja, harganya Rp 6.000 per kilogram, sedangkan untuk wortel besar paling murah Rp 7.000 per kilogram. Setiap pedagang disini, sudah mempunya pelanggan di luar kota.
Begitu halnya Sriati (56), petani juga pedagang kol menjelaskan, kol yang masuk ke pasar rata-rata sehari bisa 2-4 ton. Kol itu merupakan sayuran yang mudah busuk, sehingga proses pemindahan harus cepat dan sayuran kool harus pula segera didistribusikan ke pelanggan kurang dari 15 jam.
Untuk membuat kol bisa tahan dan awet selama tiga hari sejak di panen, petani membiarkan lapisan kol paling luar saat panen. Kol yang siap kirim kemudian ditaburi bedak putih utntuk melapisi ujung batang kool, supaya tidak mudah layu.
Bagi wisatawan, usai mengunjungi kawasan wisata Bandungan maupun destinasi Gedong Songo, bisa meluangkan waktu ke pasar sayur Bandungan, untuk melihat proses bongkar muat sayuran, sekaligus belanja sayuran dengan harga miring.