BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung akan menggelar konferensi wilayah ke-10 pada 8-10 Maret 2018. Acara yang digelar di Pondok Pesantrean Darussa’adah, Lampung Tengah, itu akan dihadiri oleh sekitar 10.000 warga NU Lampung.
Wakil Ketua PWNU Lampung Juwendra Asdianyah mengatakan, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj juga dijadwalkan hadir untuk memberikan sambutan pada acara itu. Selain itu, Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin juga akan hadir untuk menyampaikan tausiah kebangsaan.
“Ini jadi momen penting karena akan terpilih Rois Syuriah dan Ketua Tandfiziyah PWNU Lampung. Acara ini juga menjadi wadah silaturahmi warga NU. Apalagi, sekitar 60-70 persen umat Islam di Lampung merupakan warga NU,” kata Juwendra.
Selain akan membahas sejumlah program kerja untuk lima tahun ke depan, akan digelar pula diskusi publik yang akan membahas tiga isu penting di Tanah Air. Ketiga isu itu, yakni tentang ekonomi kerakyatan untuk kedaulatan, peran NU dalam mendukung terciptanya keamanan, serta radikalisme dan ancaman terhadap keutuhan NKRI.
Sejumlah narasumber yang akan hadir, antara lain Ketua Bulog Divre Lampung M Attar Rizal, Kapolda Lampung Irjen Suntana, serta Kepala BIN Daerah Lampung Brigjen TNI Daru Cahyono.
Wakil Ketua Rois Syuriah PWNU Lampung Khairuddin Tahmid menjelaskan, arus baru ekonomi Indonesia berbasis pada ekonomi kerakyatan yang melibatkan masyarakat kelas menengah ke bawah. Untuk itu, ekonomi kerakyatan menjadi salah satu hal yang akan dibahas dalam diskusi.
Dua calon
Terkait nama-nama calon Ketua PWNU, Khairuddin mengungkapkan, saat ini, ada dua nama calon ketua yang sudah muncul. Kedua nama calon tersebut, yakni KH Sholeh Bajuri yang merupakan petahana Ketua PWNU dan Prof M Mukri yang saat ini menjabat sebagai Rektor UIN Raden Intan Lampung.
Kedua nama itu merupakan sosok yang dihormati dan mempunyai rekam jejak yang baik. Keduanya juga merupakan sosok kharismatik yang memegang teguh nilai-nilai NU.
Selain menjabat ketua PWNU Lampung periode 2013-2018, KH Sholeh Bajuri juga pernah menjabat sebagai ketua PCNU Lampung Selatan. Dia juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Rauddlatussolihin, Lampung Selatan.
Sementara itu M Mukri pernah menjabat PW Gerakan Pemuda Ansor Lampung. Dia juga masuk dalam kepengurusan PWNU Lampung periode 2013-2018.
Demi menjaga indepedensi NU, panitia memutuskan tidak mengundang calon gubernur dan calon wakil gubernur Lampung dalam acara tersebut. Ini dilakukan agar acara yang digelar itu tidak disusupi gerakan politik praktis dari pihak luar.