MALANG, KOMPAS — Pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur akan menutup kegiatan wisata ke Gunung Bromo pada 17 dan 18 Maret. Penutupan aktivitas wisata tersebut dilakukan bertepatan dengan Hari Raya Nyepi tahun 1940 Saka yang jatuh pada akhir pekan.
Kepala Subbagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat, Rabu (7/3), mengatakan, penutupan dilakukan pada tempat wisata Gunung Bromo dan sekitarnya.
”Untuk jalur dari arah Probolinggo akan ditutup di Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, sedangkan jalur dari Malang dan Lumajang akan ditutup di Jemplang. Adapun dari arah Pasuruan ditutup di Wonokitri, Kecamatan Tosari,” katanya.
Menurut Syarif, penutupan aktivitas wisata terkait Hari Raya Nyepi dilakukan setiap tahun. Penutupan tersebut didasarkan atas surat dari Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo dan Dukun Pandita kawasan Tengger.
Seperti diketahui Bromo menjadi salah satu tujuan wisata utama di Jawa Timur dengan jumlah pengunjung mencapai lebih dari 600.000 orang per tahun. Kunjungan wisatawan ke Bromo pernah turun drastis akibat erupsi pada akhir 2015.
Selama erupsi, angka kunjungan wisatawan tinggal 10 persen. Jika pada hari biasa Bromo dikunjungi 2.000-3.000 wisatawan per hari, saat erupsi hanya 100-an orang.