SEMARANG, KOMPAS – Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, berupaya mengoptimalkan potensi wilayah untuk meningkatkan geliat pariwisata. Salah satunya dengan menghidupkan kembali Hutan Wisata Tinjomoyo untuk berbagai kegiatan, termasuk pasar kuliner.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, di sela-sela tinjauannya ke Hutan Wisata Tinjomoyo, Kelurahan Sukorejo, Gunungpati, Selasa (6/3), mengatakan, Tinjomoyo sebelumnya sempat ramai karena merupakan lokasi kebun binatang. Namun, seiring pemindahan kebun binatang ke Mangkang pada 2006, lokasi ini terbengkalai.
Oleh karena itu, berbagai kegiatan yang digelar di Tinjomoyo diharapkan menjadi daya tarik bagi para wisatawan. “Kami ingin Tinjomoyo ramai lagi. Sebab, di sini udaranya sejuk karena banyak tumbuh-tumbuhan besar. Selain itu, lokasinya pun dekat dengan tengah kota. Potensinya sangat menunjang pariwisata Kota Semarang,” kata Hendrar.
Salah satu acara besar yang segera digelar, yakni Pasar Semarangan Tinjomoyo. Pasar tersebut akan digelar di lahan sekitar 5.000 meter persegi, dari total luas Tinjomoyo 57,5 hektar. Akan ada berbagai sajian kuliner yang disuguhkan, serta terbagi dalam kategori: Jawa, Arab, Tionghoa, dan Eropa.
Hendrar menambahkan, soft launching Pasar Semarangan Tinjomoyo rencananya akan dilaksanakan pada 17 Maret 2018. Pasar akan dibuka setiap Sabtu pukul 15.00-21.00. “Selain itu, Semarang Great Sale juga akan diluncurkan di Pasar Semarangan Tinjomoyo pada 7 April 2018,” ujarnya.
Adapun sistem pembayaran di Pasar Semarangan Tinjomoyo akan menggunakan sistem nontunai. Penyelia Penjualan BNI Karangayu, Semarang, Synthia Revina, mengatakan, pembayaran di gerai-gerai pasar tersebut akan menggunakan YAP! BNI dan Tapcash Semarang Hebat.
Sosialisasi
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Masdiana Safitri, mengemukakan, sejak tak lagi menjadi kebun binatang, tidak banyak yang tahu Tinjomoyo merupakan tempat rekreasi dengan konsep hutan wisata. Oleh karena itu, selain menggelar berbagai acara, sosialisasi akan terus dilakukan.
“Tahun lalu, kami menggelar Camp Rock, yakni pertunjukan musik di Tinjomoyo. Lalu kali ini akan diselenggarakan pasar kuliner. Dengan penataan yang lebih baik, kami akan sosialisasikan terus kepada masyarakat bahwa Tinjomoyo tempat yang sangat nyaman untuk dikunjungi,” ucap Masdiana.
Pantauan Kompas, kemarin, belasan hammock atau tempat tidur gantung yang terikat di pohon-pohon mahoni sudah tersedia di Tinjomoyo. Susunan paving block juga telah terpasang, yang nantinya akan menjadi titik lokasi Pasar Semarangan Tinjomoyo.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Tinjomoyo, Bambang Hadi, mengatakan, meskipun sempat meredup, dalam tiga tahun terakhir, pengunjung terus meningkat, khususnya di akhir pekan dan hari libur. “Kini, setiap akhir pekan, rata-rata pengunjung 200-300 orang,” ucapnya.
Adapun harga tiket masuk ke Hutan Wisata Tinjomoyo yakni Rp 4.250. Sejumlah fasilitas juga tersedia di hutan tersebut yakni tempat perkemahan, arena permainan airsoft gun, outbound, motor trail trabas, serta lokasi foto pranikah.