PT Greenfields Pacu Pemasaran untuk Lokal dan Ekspor
Oleh
Defri Werdiono
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS - PT Greenfields Indonesia terus memacu pemasaran produk susu untuk kebutuhan pasar dalam negeri dan ekspor. Saat ini 80 persen produk Greenfields Indonesia diperuntukkan bagi pasar dalam negeri dan sisanya 20 persen untuk ekspor. Greenfield Indonesia memiliki tiga produk, yakni susu, keju, dan yogurt.
“Kita terus pacu. Saat ini prosentase untuk produk susu mencapai 70 persen, sisanya 20 persen keju, serta 10 persen yogurt dan produk lainnya,” ujar Country Head of Marketing and Sales PT AustAsia Food (yang membawahkan PT Greenfields Indonesia) Syahbantha Sembiring, pada acara Media Trip di Pabrik Pengolahan Susu PT Greenfields Indonesia di Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Senin (5/3) sore.
Saat ini PT Greenfields Indonesia memiliki dua buah peternakan sapi perah yang berada di lereng selatan dan barat daya Gunung Kawi, tepatnya di Desa Babadan, Ngajum, dengan jumlah sapi 9.200 ekor dan satu lagi di Wlingi, Kabupaten Blitar, yang akan diresmikan Selasa (6/3).
Dari sapi yang ada, total produksi susu yang dihasilkan mencapai 115 ton per hari. Semua susu langsung diolah di pabrik milik Greenfields yang saat ini memiliki kapasitas produksi hingga 450 ton per hari.
Menurut Syahbantha pihaknya terus memacu penetrasi produk, baik itu untuk pasar dalam negeri maupun ekspor. Alasannya, jumlah konsumen produk susu baik di dalam maupun luar negeri masih cukup besar. Untuk pasa dalam negeri sendiri, pihaknya menargetkan bisa tumbuh minimal 10 persen setiap tahun.
“Adapun target untuk ekspor akan lebih rumit karena banyak regulasi di masing-masing negara. Kita tidak membuat suatu target yang muluk-muluk untuk pasar asing karena berbagai masalah, seperti perizinan yang tidak gampang diprediksi,” ujarnya. Beberapa negara yang telah menerima produk Greenfields, antara lain Singapura, Malaysia, Vietnam, Brunei, Hongkong, dan Filipina.
Head of Dairy Manufacturing PT Greenfields Indonesia Darmanto Setyawan mengatakan produk susu segar parsteurisasi mendominasi pasar dalam negeri dengan prosentase sekitar 65 persen dari total produk. Setelah itu baru susu yang diolah menggunakan temperatur tinggi (UHT), keju, dan yogurt.
“Pemasaran susu segar pasteurisasi besar karena kita fokusnya ke susu pasteurisasi. Adapun yogurt kami natural (pengolahannya) sehingga dari sisi harga lebih mahal dibanding produk serupa yang diolah menggunakan cara lain. Kebetulan cara ini belum banyak yang tahu,” katanya.
Produk susu segar pasteurisasi sendiri menjadi primadona karena kualitasnya lebih baik dari UHT. Meski harganya lebih mahal konsumen umumnya tidak keberatan lantaran kualitasnya lebih baik dari produk yang lain. Berdasarkan data Nielsen ScanTrack susu segar pasteurisasi produk Greenfields memimpin pasar susu segar nasional dengan pangsa pasar 60,1 persen pada kuartal empat tahun 2017.
Sedangkan untuk UHT selama ini PT Greenfields Indonesia hanya punya kemasan satu liter sehingga pemasarannya terbatas. Namun, nantinya, tidak menutup kemungkinan prosentasenya akan berubah saat pihaknya meluncurkan susu UHT dengan kemasan kecil, seperti yang telah dilakukan oleh produsen lain.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.