Masjid Mataram Dibersihkan untuk Sambut Delegasi OKI
Oleh
Khaerul Anwar
·2 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan pengusaha wisata di Lombok menggelar aksi kebersihan lingkungan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Mataram, Senin (5/3).
Menurut Hadi Faesal, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran NTB, aksi bersih-bersih itu bertujuan mengajak semua pihak merawat tempat ibadah dari halaman, toilet, hingga ruang shalat sehingga para pengunjung lebih tenang melaksanakan ibadah shalat.
Kegiatan itu juga dimaksudkan sebagai langkah persiapan bagi para tamu yang mengikuti pertemuan Annual Meeting World Bank IMF yang berlangsung pada 8-14 Oktober di Nusa Dua, Bali.
Pertemuan itu diikuti 18.000 peserta dari 189 negara. Di sela-sela pertemuan tahunan itu, disiapkan program kunjungan ke beberapa obyek wisata di Bali, termasuk kunjungan ke destinasi wisata Banyuwangi (Jawa Timur) dan Pulau Lombok yang dikenal sebagai destinasi wisata halal.
”Dalam pertemuan tingkat dunia itu ada 56 negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Kami berharap delegasi OKI ini memilih mengunjungi Lombok guna memanfaatkan waktu luangnya,” kata Hadi Faesal.
Untuk keperluan para tamu, disiapkan fasilitas untuk shalat yang representatif dan nyaman, seperti masjid Hubbul Wathan Islamic Center yang merupakan salah satu ikon pariwisata Lombok.
Malaysia dominan
Masjid yang dibangun tahun 2016 itu menjadi tempat singgah wisatawan Nusantara dan mancanegara untuk shalat, menyaksikan kemegahan bangunan, sekaligus berswafoto dengan layar belakang masjid itu.
Menurut Sulaiman Jamsuri, Kepala Unit Pelaksana Teknis Masjid Hubbul Wathan, selama tahun 2017 tercatat 36.992 wisatawan meliputi 6.440 wisatawan mancanegara dan 30.552 wisatawan Nusantara yang mengunjungi masjid itu.
”Kunjungan didominasi wisatawan Malaysia, yang hampir tiap hari datang untuk shalat, swafoto, lalu naik lift untuk melihat suasana Kota Mataram dari atas Menara 99 asmaul husna masjid itu,” kata Sulaiman.
Pembersihan
Masjid Hubbul Wathan dengan luas bangunan utamanya 36,538 meter persegi berdiri di atas areal 7,6 hektar yang merupakan kompleks Islamic Center. Dalam dua hari (5-6/3) bangunan masjid dibersihkan, melibatkan perusahaan peralatan teknologi pembesih dari Jakarta.
Kegiatan pembersihan meliputi ruang utama untuk shalat. Di ruangan ini, karpetnya pengap disertai bercak akibat rembesan air hujan yang menerobos lewat celah-celah kaca di bagian atap masjid yang kubah dan tiang-tiangnya berarsitektur gaya Timur Tengah.
Di beberapa titik, seperti di bawah eskalator, lantainya hitam dan kusam karena terus didera air hujan, kemudian ada bercak akibat rembesan air hujan.
Pembersihan ruangan masjid itu menggunakan peralatan, seperti penyedot debu, penyapu, dan teknologi pembersih lantai lainnya. ”Targetnya, dalam dua hari pembersihan, seluruh karpet, dinding, dan lantai marmer masjid sudah kinclong (mengilap) semua,” ucap Hadi Faesal.