Untuk membantu warga Demak menjaga lingkungan sungai, Bupati HM Natsir bersama warga menebar benih ikan di Sungai Dolog, Mranggen
DEMAK, KOMPAS - Bupati Demak, Jawa Tengah, HM Natsir, mengatakan, warga di Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen ternyata peduli terhadap lingkungan. Kini sudah 5.000 pohon ditanam dan kolam untuk penangkapan ikan ditempatkan di sungai supaya terjaga dari ancaman limbah.
"Wajib hukumnya bagi manusia untuk merawat alam. Bila alam dirawat tentu alam juga ramah terhadap lingkungan dan orang sekitarnya," kata Natsir, Rabu (28/2) di Demak.
Ketua Relawan Penanggulangan Bencana Angling Kusuma, Mujir, mengatakan, banjir yang pernah melanda Desa Banyumeneng beberapa tahun lalu, telah menumbuhkan kesadaran warga cinta lingkungan.
Setiap tahun, sedikitnya 1.000 pohon ditanam, kini jumlah tanaman sudah mencapai 5.000 pohon. Tanaman ini berfungsi ganda, sebagai penahan kerusakan lingkungan juga membuat desa jadi asri dan rindang.
Warga tidak hanya menanam pohon, tetapi mereka kini juga menjaga lingkungan sungai.
Menurut Kepala Desa Banyumeneng, Muntoha, sungai yang bersih dan tidak dangkal itu telah disulap menjadi kolam untuk memelihara ikan. Pihak desa sudah membantu menabur 2.000 ikan, termasuk benih ikan bantuan Bupati Demak.
Sungai untuk ternak ikan itu di sungai Dolog, dekat dengan bendungan. Selain memelihara ikan sebagai indikator kebersihan sungai, warga juga sepakat melarang siapa pun mencari ikan atau menangkan ikan di sungai, secara serampangan seperti menggunakan racun atau alat setrum listrik.
Ikan hasil peliharaan itu, untuk penunjang gizi warga desa. "Pemerintah desa sudah membuat aturan pelarangan itu, sesuai keinginan warga supaya ikan aman dan sungai juga bersih," kata Muntoha.
Bagi mereka yang melanggar aturan larangan menangkap ikan dengan racun atau ketahuan merusak lingkungan, menebang pohon tanpa izin dikenai sanksi adat desa, yakni diarak keliling desa dan dikenakan denda. Namun sejauh ini, sanksi itu belum pernah terjadi seiring kepatuhan warga menjaga lingkungan.