Polres Kediri Periksa Saksi Terkait Tamu Ponpes Al Fatah
Oleh
Defri Werdiono
·3 menit baca
KEDIRI, KOMPAS — Kepolisian Resor Kota Kediri, Jawa Timur, masih memeriksa saksi-saksi terkait tamu mencurigakan yang datang ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falah di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Senin (19/2) sekitar pukul 16.30.
Pria berumur sekitar 45 tahun itu bertamu ke Ponpes Al Falah seorang diri. Kepada petugas keamanan santri, ia menyampaikan maksud ingin bertemu pengasuh Ponpes KH Zainuddin Djazuli dan KH Nurul Huda Djazuli. Namun, saat ditanya lebih rinci keperluannya, lelaki itu tidak bisa menjelaskan secara logis.
Tamu mencurigakan yang mengaku berasal dari Situbondo, Jawa Timur, itu kemudian dibawa oleh petugas keamanan ponpes dan diserahkan ke kepolisian setempat. ”Kami masih menyelidiki dan memeriksa saksi-saksi. Kami juga masih mendalami tamu tersebut,” kata Kepala Polres Kota Kediri Ajun Komisaris Besar Anthon Haryadi, Rabu (21/2).
Anthon membantah kabar yang beredar bahwa telah terjadi penyerangan di Ponpes Al Falah. Begitu pula dengan pesan yang menyebar secara daring tentang adanya ancaman pembunuhan kepada para kerabat pengelola ponpes. Pesan berantai itu ternyata hanya hoaks atau berita palsu. Tiga pelakunya lelaki, seorang ditangkap dan dua orang lagi buron.
”Kabar di Whatsapp itu tidak benar. Dari pihak ponpes sudah menyampaikan hal itu. Soal senjata tajam (yang kabarnya dibawa oleh pelaku) juga tidak benar,” kata Anthon yang akan memersiksa isi kamera pemantau (CCTV) di Ponpes guna mengetahui lebih dalam terhadap masalah ini.
Disinggung soal kondisi kejiwaan sang tamu, Anthon mengatakan pihaknya akan meminta bantuan dokter jiwa untuk memeriksa apakah kondisi kejiwaan yang bersangkutan terganggu atau tidak.
Sementara itu, Kautsar, salah satu kerabat pengasuh Ponpes Al Falah, saat dikonfirmasi melalui telepon membenarkan tentang adanya tamu yang dimaksud. Namun, Kautsar membantah adanya teror. Dia juga membantah kabar yang menyatakan bahwa ada penyerangan di Ponpes Al Falah.
”Sore itu ada orang mau sowan kiai, tapi dia tidak membawa kartu identitas. Ketika ditanya tujuannya, tidak jelas mau apa. Karena dengar beberapa berita akhir-akhir ini yang cukup mengkhawatirkan, akhirnya tamu itu diserahkan ke polsek setempat oleh teman-teman. Sebenarnya tidak ada apa-apa, yang katanya teriak-teriak, ngancam, itu tidak ada,” katanya.
”Ia (tamu) mengaku dari Situbondo, tetapi saat ditanya kapan berangkat? Dia mengaku lupa. Ditanya kapan sampai sini (Kediri)? dia juga lupa. Karena tidak jelas, mencurigakan, dia diserahkan ke polisi pada pukul 18.30,” kata Gus Kautsar menambahkan.
Menurut Kautsar, memang ada prosedur bagi tamu yang berkunjung ke Ponpes Al Falah. Selain harus lapor kepada petugas keamanan dengan menunjukkan identitas diri, mereka juga harus menyampaikan maksudnya secara jelas. Apalagi saat ini situasi di beberapa daerah agak mengkhawatirkan sehingga membuat santri dan pengurus harus lebih waspada.