PALEMBANG, KOMPAS — Menjelang Imlek, Jumat besok, kelenteng-kelenteng di sejumlah wilayah di Tanah Air terus berbenah. Selain pembersihan tempat berdoa, juga perlengkapan lain, seperti dupa, lilin besar, dan lampion. Itu pertanda umat Buddha siap menyambut kedatangan Tahun Anjing Tanah.
Di Palembang, Sumatera Selatan, pembersihan tampak dilakukan di Kelenteng Dewi Kwan Im Chandra Nadi. Sekitar 10.000 dupa dan 2.000 lampion telah disediakan sebagai penghias serta peralatan peribadahan selama Imlek.
Proses pembersihan dilakukan sejak 9 Februari lalu. Hari itu dipilih lantaran dipercaya bertepatan dengan perginya dewa ke surga. Sebanyak 19 altar sudah dibersihkan. ”Umat akan berpindah dari satu altar ke altar lain sambil membawa dupa,” kata Wakil Ketua Majelis Rohaniawan Tridharma Indonesia Sumatera Selatan, Tjik Harun, Rabu (14/2), di Palembang.
Harun memprediksi puncak kunjungan akan terjadi pada Jumat (16/2) pukul 00.00. Pergantian tahun ini dipercaya sebagai waktu yang tepat untuk menerima berkat. Namun, keramaian diperkirakan akan mulai terjadi pada Kamis (15/2) pukul 22.00. Panitia menyiapkan tiga kapal yang beroperasi secara gratis. ”Kapal tersebut disediakan untuk umat yang ingin menyeberang,” katanya.
Persiapan juga dilakukan di Pulau Kemaro, delta kecil di Sungai Musi, Palembang. Lampion mulai dipasang, termasuk sejumlah persiapan lain. Untuk Pulau Kemaro, ujar Harun, diperkirakan akan ramai pada Cap Go Meh atau 13 hari setelah perayaan Imlek. Sejumlah prosesi akan dilakukan, seperti penyembelihan kambing. Selain itu akan digelar hiburan kebudayaan. ”Akan ada akulturasi budaya Tionghoa dan beberapa budaya lain yang dimainkan di Pulau Kemaro,” ujarnya.
Ketua Panitia Imlek Bersama Kurmin Halim mengatakan, untuk Imlek tahun ini, pihaknya mengambil tema ”Kita Tionghoa, Kita Indonesia”. Tema ini dibuat guna mengingatkan setiap keturunan Tionghoa untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Dalam acara Imlek bersama nanti akan digelar sejumlah pertunjukan, seperti pertunjukan barongsai berskala dunia. ”Imlek tahun ini akan berlangsung meriah,” katanya.
Di Serang
Sementara itu, Wihara Avalokitesvara di Serang, Banten, bakal didatangi sekitar 2.000 orang saat Imlek, Jumat nanti. Kunjungan umat Buddha yang hendak bersembahyang itu diyakini terus berlangsung hingga hari Minggu mendatang.
Menurut Ketua Pembina Yayasan Wihara Avalokitesvara Banten Sutanta Ateng, Jumat ini, pengunjung diperkirakan datang mulai pukul 09.00. ”Biasanya mereka datang bersama keluarga untuk berdoa agar tahun yang baru lebih baik,” ujarnya.
Para pengunjung juga mengucapkan syukur atas rezeki yang diterima pada tahun ini. Keramaian di wihara itu bakal berlangsung hingga pukul 17.00. ”Tidak ada waktu tertentu untuk berdoa di Wihara Avalokitesvara. Pengunjung bisa datang sesuai waktu luang mereka,” katanya.
Ateng mengatakan, pengunjung Wihara Avalokitesvara saat Imlek selalu bertambah setiap tahun. Warga setempat juga
sudah terbiasa membantu menjaga, mengamankan, dan mengarahkan pengemudi untuk memarkir kendaraan pengunjung.(RAM/BAY)